Iran Singgung Masa Lalu Pahit dengan AS: Menangnya Trump Jadi Kesempatan Revisi Kebijakan yang Salah
Iran mengatakan kemenangan Donald Trump sebagai Presiden AS bisa dijadikan kesempatan mengevaluasi kebijakan yang salah di masa lalu.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Suci BangunDS
AFP/JIM WATSON
Mantan Presiden AS dan kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump berbicara selama acara malam pemilihan di West Palm Beach Convention Center, Florida, pada 6 November 2024. - Donald Trump hampir menduduki masa jabatan baru di Gedung Putih pada awal 6 November 2024, hanya membutuhkan beberapa suara elektoral untuk mengalahkan Kamala Harris.
"Tak masalah siapa yang akan menjadi Presiden AS, karena semua perencanaan yang diperlukan telah dibuat sebelumnya," lanjutnya.
Mohajerani juga menjelaskan, Iran siap menghadapi sanksi baru apapun yang mungkin akan dijatuhkan AS di masa mendatang.
"Pada dasarnya, kami tidak melihat adanya perbedaan antara Trump dan Harris."
"Sanksi telah memperkuat kekuatan internal Iran dan kami memiliki kekuatan untuk menghadapi sanksi baru," pungkas dia.
Diketahui, Trump memenangkan Pilpres AS 2024 setelah meraih suara mayoritas Electoral College sebanyak 295 suara.
Sementara, Harris hanya mendapatkan 226 suara Electoral College.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)
BERITA REKOMENDASI