Presiden Rusia Vladimir Putin: Netralitas Ukraina Penting untuk Mencapai Perdamaian
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyuarakan perlunya Ukraina tetap netral untuk memulihkan perdamaian antara kedua negara tetangga.
Editor: Muhammad Barir
Presiden Rusia Vladimir Putin: Netralitas Ukraina Penting untuk Mencapai Perdamaian
TRIBUNNEWS.COM- Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyuarakan perlunya Ukraina tetap netral untuk memulihkan perdamaian antara kedua negara tetangga.
"Jika tidak ada netralitas, sulit membayangkan adanya hubungan bertetangga baik antara Rusia dan Ukraina," kata Putin pada hari Kamis di Klub Diskusi Internasional Valdai di Sochi.
Jika Ukraina tidak netral, ia akan "terus-menerus digunakan sebagai alat di tangan yang salah dan merugikan kepentingan Federasi Rusia," katanya tentang dorongan Ukraina untuk bergabung dengan NATO yang dipimpin AS.
Putin mengatakan, "Kami bertekad untuk menciptakan kondisi bagi penyelesaian jangka panjang sehingga Ukraina menjadi negara yang merdeka dan berdaulat, dan bukan instrumen di tangan negara ketiga, dan tidak digunakan demi kepentingan mereka."
Pemimpin Rusia mengatakan orang-orang yang tinggal di bekas republik Soviet seharusnya diizinkan menentukan masa depan wilayah tersebut setelah perang saat ini berakhir.
“Perbatasan Ukraina harus sesuai dengan keputusan kedaulatan orang-orang yang tinggal di wilayah tertentu dan yang kita sebut sebagai wilayah historis kita,” katanya.
Putin mengatakan Ukraina harus mencabut ambisi NATO-nya untuk mencegah aliansi militer Barat melanggar batas barat Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan persyaratan yang ditetapkan Rusia untuk penyelesaian konflik jangka panjang sama saja dengan menyerahnya Kiev kepada Moskow.
Sebaliknya, ia telah menyampaikan "rencana kemenangannya" yang mana ia meminta lebih banyak senjata dan amunisi dari para pendukungnya di Barat.
Presiden terpilih AS Donald Trump telah mengkritik Zelensky atas apa yang dianggapnya sebagai pemborosan pengiriman persenjataan dalam jumlah besar yang telah dipasok ke Ukraina sejak dimulainya perang pada Februari 2022 dan berjanji untuk mengakhiri perang.
SUMBER: Press TV