Pada tahun 2020 dan 2021, militer melakukan berbagai uji lapangan untuk mengevaluasi kemampuan robot dalam melewati rintangan dan menjaga stabilitas di medan yang tidak rata.

Pada tahun 2022, militer AS mulai mengintegrasikan robot Q-UGV ke dalam skenario pelatihan dan operasional untuk menilai kinerjanya dan seberapa baik mereka berinteraksi dengan sistem militer lainnya.

Robot ini mampu bergerak secara otonom dan semi-otonom, mengikuti jalur yang telah ditentukan sebelumnya atau menyelesaikan tugas dengan campur tangan manusia yang minimal.

Hal ini membuatnya sangat cocok untuk misi seperti berpatroli di medan, memeriksa objek yang tidak dikenal, dan mengangkut peralatan di area yang berbahaya atau sulit dijangkau.

Sensor, kamera, dan sistem LiDAR terintegrasi pada Q-UGV memungkinkannya untuk bernavigasi dengan aman dan menghindari rintangan.

Secara teknis, Q-UGV dilengkapi dengan prosesor canggih yang memungkinkannya melakukan kalkulasi kompleks secara real-time dan membuat keputusan berdasarkan data dari sensornya.

Robot ini dapat membawa peralatan seberat 330 pon [150 kg], sehingga sangat berguna untuk mengangkut perbekalan bagi tentara di lapangan.

Robot ini dapat bergerak dengan kecepatan hingga 5 mil per jam [8 km/jam] dan dapat mengatasi berbagai rintangan, termasuk dinding dan medan yang kasar.

Selain itu, robot ini dapat mengisi ulang daya secara otomatis melalui stasiun khusus, sehingga memungkinkannya untuk beroperasi terus-menerus tanpa campur tangan manusia.

Punya Fitur Canggih

Salah satu fitur canggih yang paling inovatif dari robot anjing ini adalah kemampuannya beradaptasi dengan berbagai medan.

Robot ini mampu beroperasi di lingkungan perkotaan dan pegunungan, melewati tangga, permukaan yang tidak rata, lumpur, dan pasir.

Desainnya yang berkaki empat memberikan stabilitas yang sangat baik, sehingga memungkinkannya untuk tetap seimbang bahkan saat melintasi tanah yang tidak stabil.

Q-UGV juga dilengkapi dengan kamera beresolusi tinggi, yang menyediakan video real-time dari berbagai sudut bagi operator, yang sangat berguna untuk misi pengintaian.

"Saat ini, produksi massal Q-UGV belum berjalan, tetapi proyek ini menunjukkan potensi besar untuk perluasan di masa mendatang," kata laporan BM.