Imbas Kemenangan Donald Trump, Kanada Perketat Perbatasannya dari Para Imigran
Pemerintah Kanada mulai mengantisipasi peningkatan jumlah pencari suaka yang diperkirakan naik drastis karena janji deportasi massal Donald Trump
Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie
Beberapa pengacara imigrasi juga melaporkan menerima banyak pertanyaan.
"Setiap setengah jam ada email baru yang masuk," kata Evan Green, mitra pengelola di firma hukum imigrasi terbesar di Kanada, Green and Spiegel.
Kanada Jadi Negara Tujuan Nomor Satu
Kanada sendiri kembali menempati posisi teratas dalam daftar negara yang paling banyak dipilih oleh warga Amerika sebagai tujuan mereka setelah hasil pemilihan Presiden yang mengecewakan, dengan satu dari lima orang memilih negara ini.
Inggris berada di urutan kedua, sementara Jepang, yang saat ini menjadi destinasi populer wisata Asia, menempati posisi ketiga.
Dikutip dari CNBC, Jepang dikenal sebagai salah satu negara dengan ekonomi yang sangat homogen secara etnis dan maju, dengan tingkat imigrasi yang rendah.
Namun, seiring dengan perubahan demografi yang disebabkan oleh populasi yang menua dan penurunan jumlah tenaga kerja, negara ini mulai membuka peluang bagi warga asing.
Pada awal tahun ini, Jepang meluncurkan visa untuk "Digital Nomaden" yang memungkinkan warga negara asing yang memenuhi syarat untuk tinggal di negara tersebut hingga enam bulan.
Program ini diperuntukkan bagi mereka yang bekerja untuk perusahaan non-Jepang dan memiliki penghasilan tahunan minimal 10 juta yen atau sekitar Rp1 miliar.
Berikut adalah daftar negara yang paling diminati oleh responden untuk pindah, jika calon presiden pilihan mereka kalah dalam pemilu:
1. Kanada
2. Inggris Raya
3. Jepang
4. Australia
5. Italia
6. Irlandia
7. Selandia Baru
8. Swiss
9. Spanyol
10. Perancis
11. Swedia
12. Jerman
13. Belanda
14. Kosta Rika
15. Meksiko
Korea Selatan juga masuk dalam daftar, menduduki posisi ke-21, diikuti oleh Filipina di posisi ke-22 dan Thailand di posisi ke-23.
(Tribunnews.com/Bobby)