Berlakunya Dana Kompensasi Iklim Peluang bagi Negara Miskin
Mulai tahun depan, negara-negara miskin bisa meminta kucuran dana kompensasi iklim untuk memitigasi atau beradaptasi dengan bencana…
Negara-negara berkembang berharap jumlahnya akan mencapai miliaran. Banjir yang disebabkan oleh hujan lebat pada tahun 2022 di Pakistan, menyebabkan kerugian dan kerusakan ekonomi yang nilainya mencapai USD30 miliar.. Menurut London School of Economics, kerugian dan kerusakan di negara-negara berkembang dapat mencapai total antara USD290 hingga USD580 miliar per tahun pada tahun 2030.
Meskipun uang publik dari negara-negara kaya seharusnya menjadi bagian terbesar dari dana baru tersebut, Singh mengatakan aliran pendapatan "inovatif" lainnya seperti pungutan atas ekstraksi bahan bakar fosil dan pajak transaksi keuangan atau pajak atas penumpang pesawat bisnis juga harus dieksplorasi.
Negara-negara industri sejauh ini juga tidak memiliki komitmen yang kuat. Pada tahun 2009, mereka sepakat untuk memobilisasi USD100 miliar per tahun hingga tahun 2020, untuk membantu mengatasi kebutuhan negara-negara berkembang di dunia yang terimbas dampak pemanasan global. "Namun negara industri tidak berhasil mencapai target tersebut, bahkan hingga tahun 2022, yang telah menyebabkan lunturnya kepercayaan pada komitmen iklim negara maju". kata Preety Bhandari, mantan penasihat senior dalam Program Iklim Global di World Resources Institute.
"Jika akan ada pergeseran target komitmen, seperti yang terjadi dengan pendanaan USD100 miliar, apakah seluruh usaha multilateral ini terancam?" tanyanya. Namun, Bhandari juga menekankan pentingnya membangun dana kerugian dan kerusakan.?
"Kita harus mencoba. Kita tidak boleh menyerah hanya karena belum ada kemajuan yang memadai. Jika masalah ini tidak diutarakan, jika kita menyerah sejak awal, maka seluruh pertempuran akan kalah."
Artikel ini diadaptasi dari DW bahasa Inggris, aktualisasi dari artikel yang rilis November 2023.