Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pejabat CIA Didakwa Membocorkan Dokumen Rahasia tentang Rencana Israel untuk Menyerang Iran

Departemen Kehakiman AS mendakwa Asif William Rahman karena diduga membocorkan informasi intelijen yang sangat rahasia.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in Pejabat CIA Didakwa Membocorkan Dokumen Rahasia tentang Rencana Israel untuk Menyerang Iran
Instagram CIA
Pemandangan pintu masuk gedung CIA saat perayaan Natal 2023 

Akun tersebut juga menyatakan bahwa mereka tidak memiliki hubungan dengan pembocor asli dan tidak dapat memverifikasi keaslian dokumen tersebut.

FBI mengungkapkan bulan lalu bahwa mereka sedang menyelidiki sumber kebocoran ini.

Pada saat itu, FBI mengatakan mereka bekerja sama dengan Departemen Pertahanan dan komunitas intelijen.

Dakwaan terhadap Asif W. Rahman tidak memberikan perincian pasti tentang sifat kebocoran tersebut.

Namun kebocoran itu diperkirakan terjadi pada atau sekitar 17 Oktober.

Informasi intelijen dalam dokumen itu didasarkan pada citra satelit yang diambil antara 15-16 Oktober.

Menurut dokumen pengadilan, para penyelidik meyakini kebocoran tersebut terjadi di Kamboja.

Berita Rekomendasi

Izin Rahman dari CIA memberinya akses ke informasi rahasia, yang merupakan hal umum bagi karyawan yang menangani materi rahasia.

Setelah penangkapan Rahman, Mick Mulroy — mantan Wakil Asisten Menteri Pertahanan untuk Timur Tengah — menekankan bahwa pengamanan materi rahasia harus menjadi "prioritas tertinggi" bagi badan intelijen dan karyawannya.

"Sangat mengkhawatirkan mengetahui bahwa seorang pejabat CIA mungkin terlibat dalam kebocoran informasi sangat rahasia ini," kata Mulroy, yang juga seorang peneliti senior non-residen di MEI, kepada The Post.

"Setiap orang berhak atas praduga tak bersalah, tetapi jika benar, ini adalah pelanggaran keamanan serius yang tidak dapat dibenarkan."

Baca juga: Siapa yang Bocorkan Dokumen Rahasia AS tentang Potensi Rencana Serangan Israel terhadap Iran?

"Perlindungan ini penting untuk melindungi sumber dan metode pengumpulan intelijen serta operasi rahasia yang kita andalkan," tambahnya.

Lebih dari satu juta orang di AS memiliki akses ke materi rahasia, berdasarkan data terbaru dari tahun 2017.

Sebanyak 1,6 juta orang lainnya juga memiliki akses ke informasi yang dianggap rahasia atau sangat rahasia, menurut data tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas