Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Intelijen AS: Israel Hancurkan Fasilitas Nuklir Rahasia Iran

Fasilitas Taleghan 2 Iran hancur akibat serangan Israel, meningkatkan risiko konflik regional.

Penulis: Tiara Shelavie
zoom-in Intelijen AS: Israel Hancurkan Fasilitas Nuklir Rahasia Iran
Atta Kenare/AFP
Gambar yang diambil pada 10 November 2019 menunjukkan bendera Iran di PLTN Bushehr Iran, selama upacara resmi untuk memulai pekerjaan pada reaktor kedua di fasilitas tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM - Serangan udara Israel pada 25 Oktober 2024 dilaporkan telah menghancurkan fasilitas penelitian nuklir rahasia Iran di Parchin, menurut intelijen dari AS dan Israel.

Fasilitas yang dikenal dengan nama Taleghan 2 ini sebelumnya dianggap tidak aktif, namun kini dikabarkan diaktifkan kembali untuk penelitian senjata nuklir.

Detail Serangan

Citra satelit yang dianalisis oleh Institut Sains dan Keamanan Internasional (ISIS) mengonfirmasi bahwa bangunan tersebut hancur total.

Serangan ini menandakan eskalasi signifikan dalam upaya Israel untuk menghentikan program nuklir Iran, yang dianggap sebagai ancaman bagi keamanan regional.

Fasilitas Taleghan 2 diyakini menyimpan peralatan penting untuk merancang bahan peledak yang diperlukan dalam pengembangan senjata nuklir.

Presiden AS Joe Biden sebelumnya telah mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk tidak menargetkan fasilitas nuklir Iran, mengingat potensi konflik regional yang lebih luas.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menegaskan bahwa Iran tidak mengejar pembuatan senjata nuklir, meskipun fasilitas Taleghan 2 pernah menjadi bagian dari program senjata nuklir Amad yang dihentikan pada tahun 2003.

Peringatan dari Badan Nuklir PBB

Berita Rekomendasi

Pada 14 November 2024, Rafael Mariano Grossi, Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), mengunjungi Teheran dan memperingatkan bahwa waktu untuk diplomasi mengenai program nuklir Iran semakin sempit.

Iran telah memperluas aktivitas nuklirnya sejak 2018 setelah Amerika Serikat meninggalkan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), yang sebelumnya membatasi program nuklir Iran.

Iran kini memperkaya uranium hingga 60 persen, mendekati tingkat 90 persen yang diperlukan untuk membuat senjata nuklir, sementara pengawasan oleh IAEA terganggu akibat pembatasan yang diberlakukan oleh Iran.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas