Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Deutsche Welle

Kenapa TikTok Diwaspadai Jelang Pemilu Dini?

Keberhasilan partai ekstrem kanan Jerman, AfD, menjaring pemilih muda lewat TikTok diwaspadai partai-partai moderat jelang pemilu…

zoom-in Kenapa TikTok Diwaspadai Jelang Pemilu Dini?
Deutsche Welle
Kenapa TikTok Diwaspadai Jelang Pemilu Dini? 

"Kita tahu misalnya bahwa Rusia lebih menyukai partai politik tertentu di Jerman daripada yang lain. Mereka ingin memperburuk kecenderungan polarisasi dalam masyarakat Jerman dan itu adalah ancaman yang harus kita waspadai menjelang pemilihan Bundestag," kata Hassler kepada DW.

Upaya mengatur platform media sosial

Uni Eropa sejauh ini telah memperkenalkan serangkaian peraturan komprehensif untuk media sosial dan pasar digital dengan Undang-Undang Layanan Digital, DSA. UU tersebut bertujuan untuk mencegah aktivitas ilegal dan berbahaya secara daring, serta penyebaran disinformasi.

Dalam temuan awal yang dikeluarkan pada bulan Juli, regulator Uni Eropa mendapati X melanggar DSA, dengan menyatakan bahwa sistem verifikasi centang biru "menipu pengguna," bahwa platform tersebut tidak mematuhi "transparansi yang diwajibkan terkait periklanan" dan "gagal memberikan akses ke data publiknya kepada peneliti."

Tantangannya sekarang adalah menerapkan undang-undang tersebut, kata Kettemann, dan itu tidak akan terjadi tepat waktu untuk pemilihan federal Jerman pada bulan Februari. "Beberapa platform seperti X tampaknya tidak bekerja sama sama sekali dengan aturan Uni Eropa, jadi akan cukup sulit untuk menyelaraskan platform tersebut dengan nilai-nilai demokrasi dan aturan Uni Eropa," katanya.

Hal ini bisa jadi lebih sulit di masa mendatang karena peran Elon Musk semakin besar dalam pembuatan kebijakan AS, Kettemann khawatir, setelah Wakil Presiden terpilih AS JD Vance minggu ini menyatakan bahwa AS akan menarik dukungan untuk NATO jika UE mencoba mengatur X.

Karena semakin banyak pemilih, terutama pemilih muda, yang mencari informasi tentang politik dan urusan dunia di media sosial, Ketterman mendesak partai-partai tradisional untuk meningkatkan aktivitas mereka di platform media sosial karena mereka tidak boleh menyerahkan bidang tersebut kepada aktor disinformasi lagi. "Kita harus berjuang," katanya.

Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

Berita Rekomendasi
Sumber: Deutsche Welle
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas