Disorot Media Asing: Prabowo dan Donald Trump Mirip, Sama-sama Pilih Loyalis Masuk Kabinet
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam sorotan tajam publik di negeri paman sam itu saat memilih anggota kabinetnya.
Editor: Hasanudin Aco
Hegseth memang seorang veteran perang, namun pendukung Trump ini tidak pernah menjadi petinggi militer atau menempati jabatan publik sebelumnya.
Selain itu dia tengah diselidiki atas tuduhan pelecehan seksual pada 2017, seperti yang diberitakan CNN.
Untuk posisi menteri dalam negeri, Trump menunjuk Gubernur Dakota Utara Doug Burgum.
Dia sempat menjadi rival Trump pada nominasi capres Partai Republik, namun Burgum mundur lalu turut menyokong kampanye Trump.
Burgum kerap muncul mengkampanyekan Trump di televisi dan acara penggalangan dana.
Yang mengejutkan lagi adalah penunjukan Elon Musk, CEO Tesla dan pemilik X, sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan atau DOGE.
Musk adalah pendukung Trump yang disebut telah merogoh kocek hingga US$200 juta atau lebih Rp3 triliun untuk kampanye pemenangan Trump, seperti diberitakan Associated Press.
Analisis Pakar Politik
Dr Teuku Rezasyah, dosen hubungan internasional di Universitas Padjadjaran dan President University, mengatakan bahwa secara kasat mata mungkin para loyalis ini terlihat tidak kompeten namun dia yakin pastinya Trump tidak sembarangan dalam menjatuhkan pilihan.
"Trump tentunya sudah mendapat informasi yang amat andal perihal mereka dari FBI dan CIA," kata Teuku kepada CNA.
"Para loyalis tersebut adalah bagian dari Dream Team yang dipimpin Trump, dan dipersepsikan mampu menjalankan tugas secara bertanggung jawab," lanjut dia.
Menurut para pengamat, apa yang dilakukan Trump serupa tapi tak sama dengan Prabowo ketika menunjuk para pembantunya di pemerintahan. Pengamat mengatakan ini hal yang wajar dan merupakan hak prerogatif seorang presiden, namun tetap ada risiko yang mengintai atas pilihan-pilihan tersebut.
Serupa Tapi Tak Sama
Tidak lama setelah diangkat presiden pada 20 Oktober lalu, Prabowo menetapkan jajaran kabinet gemuk yang terdiri dari 55 menteri/pejabat setingkat menteri dan 56 wakil menteri.
Selain para profesional, isi Kabinet Merah Putih Prabowo bertabur loyalis, simpatisan, dan para petinggi partai dari koalisi pendukung Prabowo. Salah satunya adalah Sugiono, wakil ketua umum Gerindra, yang ditunjuk menteri luar negeri.
Sugiono tidak punya pengalaman sebagai diplomat. Padahal tiga menlu sebelumnya sejak 2004 hingga 2024 adalah para diplomat karier kawakan yang sudah malang melintang di Kementerian Luar Negeri.