Melongok Kemegahan Istana Palacio De Gobierno Peru: Bergaya Kolonial, Sudut Istana Berlapis Emas
Ada foto eks Danjen Kopassus itu disambut jajaran kehormatan hingga momen bilateral meeting face to face dalam istana.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hendra Gunawan
Istana Palacio atau pusat pemerintahan eksekutif Peru memang berbeda dengan istana yang ada di Indonesia. Bangunan tua itu memiliki ketinggian plafon itu mencapai sekira 10 meter sehingga terasa sangat teduh.
Istana yang juga menjadi tempat tinggal Presiden di Peru itu memiliki pilar yang besar dan megah dengan jendela besar yang membuatnya semakin menarik. Bangunan bernuansa kolonial ratusan tahun lalu itu juga memiliki banyak balkon yang menambah kesan estetik. Hampir setiap barang yang ada di dalam istana itu memiliki keunikan tersendiri.
Di dalam ruang tunggu misalnya, terdapat lampu gantung lilin kuno berwarna coklat. Di dinding juga terlihat banyak lukisan bersejarah yang sudah dibuat ratusan tahun lalu. Dari sudut kanan kiri istana itu juga terdapat tempat duduk dan lemari bergaya kolonial.
Setibanya Presiden Prabowo di istana, rombongan tim media dari Indonesia diminta untuk berjalan menuju halaman depan istana. Kawasan tersebut terbilang amat megah dan mewah. Dari depan, kami bisa melihat kemegahan istana dua tingkat kebangaan warga Peru.
Yang menarik, istana ini memiliki fasad barok yang megah dengan banyak balkon dan jendela besar. Bangunan depan istana itu menghadap alun-alun Plaza Mayor dan Plaza San Martin. Keduanya merupakan tempat yang sudah menjadi ikonik negara Peru.
Seusai proses penyambutan Presiden Prabowo dari Presiden Dina Baluarte, rombongan pun dibawa masuk kembali ruang pertemuan atau delegasi. Tempat ini menjadi lokasi penerimaan tamu kehormatan dari negara lain. Ruangan itu yang membuat kami sedikit takjub karena kemewahannya. Hampir setiap sudut ruangan selebar 300 m2 tersebut serba dibalut dengan emas. Dinding, plafon, pilar hingga barang-barang yang ada di dalam ruangan tersebut terbalut dengan emas. Hanya lantainya saja yang memakai marmer berwarna coklat.
Sayangnya rombongan tidak bisa mengeksplorasi lebih jauh semua istana Peru tersebut.
Sebab seusai pertemuan itu, pihak pengamanan istana langsung membawa kami kembali keluar istana. Alasannya, saat itu Presiden Peru, Dina Boluarte akan menyambut kedatangan Presiden China, Xi Jinping. Dengan begitu, area istana harus sudah proses clearance 30 menit sebelum kedatangan.
Rombongan hanya bisa mengabadikan momen selama 5 menit saja sebelum akhirnya diminta keluar. Bahkan, anggota menteri kabinet merah putih yang terlihat ingin mengabadikan foto tidak sempat. Semua aturan berlaku sama tanpa terkecuali, termasuk para menteri dari negara delegasi. Rombongan langsung meninggalkan istana Palacio de Gobierno pada 10 menit setelahnya.
Presiden Prabowo saat itu kembali melanjutkan kegiatan menuju lokasi KTT APEC 2024 di Lima Convention Center (LCC), untuk menjadi keynote speech dalam forum leaders meeting.(tribun network/igm/dod)