Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Meski Dianggap Ada Pelanggaran, Israel-Hizbullah Akan Diuntungkan jika Pertahankan Gencatan Senjata

Pihak Israel dan Hizbullah disebut akan memperoleh banyak keuntungan dengan menjaga gencatan senjata tetap utuh.

Penulis: Nuryanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Meski Dianggap Ada Pelanggaran, Israel-Hizbullah Akan Diuntungkan jika Pertahankan Gencatan Senjata
khaberni/HO
Pasukan Israel (IDF) dari Divisi Lapis Baja melancarkan agresi militer di Lebanon Selatan. Pihak Israel dan Hizbullah disebut akan memperoleh banyak keuntungan dengan menjaga gencatan senjata tetap utuh. 

TRIBUNNEWS.COM - Profesor studi media di Institut Studi Pascasarjana Doha, Mohamad Elmasry, mengatakan pelanggaran gencatan senjata yang dilaporkan sejak awal, menunjukkan betapa goyahnya perjanjian tersebut.

Namun, menurutnya, perjanjian tersebut masih dapat bertahan karena adanya dorongan kuat yang dimiliki Israel dan Hizbullah untuk menghentikan pertempuran.

Mohamad Elmasry juga mencatat bahwa kedua belah pihak akan memperoleh banyak keuntungan dengan menjaga gencatan senjata tetap utuh.

“Ada sejarah panjang pelanggaran gencatan senjata oleh Israel dan kemudian menyalahkan pihak lain, baik Hizbullah maupun Hamas. Dan kita sudah mulai melihatnya,” ujar Elmasry, Jumat (29/11/2024), dilansir Al Jazeera.

“Itulah salah satu kekhawatiran di sini," sambungnya.

Israel, yang menurutnya memperoleh lebih banyak keuntungan dari gencatan senjata, kini mampu terus menyerang Gaza tanpa halangan dan memulangkan penduduknya ke rumah di utara.

"Pada akhirnya, apakah insentif tersebut akan cukup untuk mendorong Israel agar menghormati perjanjian tersebut, masih terlalu dini untuk dikatakan saat ini," kata Elmasry.

Berita Rekomendasi

"Kita berada di hari ketiga dari 60 hari," jelasnya.

Israel-Hizbullah Saling Klaim Pelanggaran Gencatan Senjata

Pada Kamis (28/11/2024), Israel melakukan serangan udara pertamanya di Lebanon sejak gencatan senjata dengan Hizbullah diumumkan pekan ini.

Israel mengatakan bahwa serangan itu menargetkan aktivitas kelompok militan tersebut di fasilitas penyimpanan roket di Lebanon selatan yang melanggar gencatan senjata.

Baca juga: Media Israel: Hizbullah Tidak Dikalahkan, Para Pemukim Israel Takut untuk Kembali ke Rumah

Pihak berwenang Lebanon melaporkan beberapa insiden serangan mortir, serangan udara, dan tembakan Israel yang melukai dua orang yang mencoba kembali ke Lebanon selatan.

Media pemerintah Lebanon mengatakan, korban luka adalah warga sipil.

Sementara, militer Israel menggambarkan mereka sebagai tersangka yang melanggar ketentuan gencatan senjata yang mengakhiri konflik selama lebih dari setahun antara Israel dan Hizbullah.

"Beberapa tersangka diidentifikasi datang dengan kendaraan ke sejumlah wilayah di Lebanon selatan, melanggar ketentuan gencatan senjata. IDF melepaskan tembakan ke arah mereka," kata Pasukan Pertahanan Israel, Kamis, seperti diberitakan CBS News.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas