Populer Internasional: Israel Langgar Gencatan Senjata - Misteri Hilangnya 500 Prajurit Ukraina
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya Israel melanggar perjanjian gencatan senjata dengan Hizbullah Lebanon.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
Mereka sebagian kabur saat ditempatkan di wilayah peperangan.
Sementara 500 pasukan yang ditempatkan di wilayah Toretsk, kota benteng yang berada di antara kota Avdiivka dan Bakhmut yang telah diambil-alih oleh Moskow.
Toretsk masih menjadi wilayah di Donetsk yang belum berhasil ditaklukkan oleh Rusia.
3. Batal Penuhi Janji, Prancis Sebut Netanyahu Kebal terhadap Surat Perintah Penangkapan ICC
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Prancis mengonfirmasi bahwa Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, memiliki kekebalan dari penuntutan di Mahkamah Kriminal Internasional (ICC).
Hal ini disampaikan pada Rabu (27/11/2024), sebagai tanggapan terbaru Prancis atas surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh ICC.
Prancis menjelaskan bahwa Netanyahu dilindungi oleh aturan kekebalan yang berlaku bagi negara yang bukan anggota ICC.
"Suatu negara tidak dapat dianggap bertindak dengan cara yang tidak sesuai dengan kewajibannya berdasarkan hukum internasional berkenaan dengan kekebalan yang diberikan kepada negara yang bukan merupakan pihak dalam ICC," ujar pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Prancis.
4. 15.000 Tentara Bayaran Legiun Asing dari 100 Negara Perang untuk Ukraina Melawan Rusia, Ini Datanya
Pengumuman Moskow tentang penangkapan seorang "tentara bayaran" dari Inggris yang bertempur bersama pasukan Ukraina di wilayah Rusia membuka arsip "Legiun Asing".
Arsip tentang Legiun Asing yang diumumkan oleh Presiden Volodymyr Zelensky pada hari-hari pertama setelah pecahnya perang di negaranya pada tahun Februari 2022.
Baca juga: Putin: Pusat Pemerintahan Ukraina di Kyiv Bisa Jadi Sasaran Rudal Oreshnik Rusia
Keterlibatan ribuan “tentara bayaran asing” dari hampir 100 negara dalam operasi militer melalui jalur kontak merupakan tambahan kualitatif terhadap dukungan militer dan intelijen ekstensif yang diterima Ukraina dari banyak negara, menurut data pejabat Rusia.
Pembicaraan di sini bukan tentang para ahli militer dan penasihat Barat yang menurut Moskow dikirim secara resmi,
(Tribunnews.com)