Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gencatan Senjata Lebanon adalah Kekalahan Memalukan bagi Zionis, Begini Kata Salami Panglima IRGC

Mayor Jenderal Hossein Salami, Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menyebut gencatan senjata adalah memalukan bagi Zionis.

Editor: Muhammad Barir
zoom-in Gencatan Senjata Lebanon adalah Kekalahan Memalukan bagi Zionis, Begini Kata Salami Panglima IRGC
Masrawy
Komandan IRGC Hossein Salami. 

Rezim tersebut sedang mengalami kemunduran dan kejahatan yang dilakukannya di Gaza dan Lebanon akan memperkuat perlawanan, tegasnya.

Pejabat militer tersebut selanjutnya menyatakan bahwa Hizbullah telah meraih kemenangan dengan benar-benar menghalangi Israel untuk mencapai tujuan jahatnya di garis depan utara wilayah pendudukan dan memberlakukan gencatan senjata terhadap rezim Tel Aviv.

"Tidak diragukan lagi, kemenangan besar ini, yang diraih berkat darah murni para martir, kesabaran dan ketahanan rakyat Lebanon, serta keberanian dan pengorbanan yang tak tergoyahkan dari para pemuda dan Hizbullah, dianggap sebagai perkembangan besar dalam sejarah perjuangan Umat Islam melawan Zionis di Asia Barat," tambahnya.

Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Lebanon, yang ditengahi oleh Amerika Serikat dan Prancis, mulai berlaku pada hari Rabu. Hal ini mengharuskan tentara Israel untuk mundur dari Lebanon Selatan dan Angkatan Darat Lebanon untuk dikerahkan di wilayah tersebut.

Eskalasi terhadap Lebanon, yang dimulai setelah peluncuran serangan militer di Jalur Gaza oleh Israel pada Oktober 2023, telah menyaksikan rezim tersebut melakukan serangan mematikan yang tak terhitung jumlahnya terhadap wilayah Lebanon.

Pada akhir September 2024, Israel melancarkan perang skala penuh terhadap negara tersebut ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan tujuan perang, menekankan tekad untuk mengembalikan ratusan ribu pemukim ke rumah mereka di Palestina Utara yang diduduki.

Komandan militer Israel berjanji untuk membasmi Hizbullah dan menghilangkan keberadaannya di Lebanon Selatan. Namun, mereka akhirnya dipaksa untuk menerima perjanjian gencatan senjata tanpa mencapai satu pun tujuan yang diumumkan.

Berita Rekomendasi

Hampir 3.800 orang tewas dan hampir 15.900 orang terluka di Lebanon dalam lebih dari setahun kampanye militer Israel.

Pemboman besar-besaran Israel juga telah memaksa banyak keluarga untuk melarikan diri dari lingkungan padat penduduk di Beirut.

Pejabat Hizbullah telah berulang kali menekankan bahwa mereka tidak menginginkan perang dengan Israel sambil menekankan bahwa mereka siap jika hal itu terjadi.

Gerakan perlawanan tersebut telah melakukan ratusan operasi militer balasan yang berhasil terhadap wilayah Palestina yang diduduki sejak Oktober lalu.

 

 

Baca juga: Barat Panik-Israel Meriang, Iran Mau Pasang 6.000 Sentrifugal Baru untuk Perkaya Uranium

 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas