Amerika Prihatin dengan Krisis Korea Selatan, Akui Lega Yoon Suk Yeol Cabut Darurat Militer
Pada pukul 22:30 malam waktu setempat, Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer dalam pidato mendalam di televisi.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Pada pukul 22:30 malam waktu setempat, Yoon mengumumkan darurat militer dalam pidato mendalam di televisi.
Dia menuduh partai oposisi utama, yang menguasai parlemen, bersimpati pada Korea Utara dan melakukan kegiatan "anti-negara."
Yoon juga mengkritik usulan oposisi untuk memakzulkan jaksa agung dan menolak usulan anggaran pemerintah.
Darurat militer memberikan wewenang sementara kepada militer untuk mengatasi keadaan darurat.
Dalam hal ini, Yoon melarang seluruh aktivitas politik, termasuk protes dan unjuk rasa, serta tindakan oleh partai politik.
Namun, keputusan ini memicu gelombang protes dan menambah ketegangan politik di negara yang menganut sistem demokrasi yang kuat.
Malam itu, sejumlah anggota parlemen yang marah bergegas menuju gedung parlemen dan berhasil memasuki gedung meski harus melewati penjagaan tentara.
Di dalam parlemen, mereka mengadakan pertemuan darurat dan memberikan suara bulat untuk memblokir dekrit darurat militer tersebut.
Keputusan parlemen ini mengharuskan presiden untuk mematuhinya.
Pada pukul 4:30 pagi, Yoon akhirnya mengumumkan bahwa ia akan mencabut darurat militer dan menarik pasukan yang telah dikerahkan.
Meski keputusan tersebut dicabut, ketegangan politik di negara itu tidak mereda.
Oposisi menyerukan pemakzulan terhadap presiden.
Mereka menuduh tindakan Yoon inkonstitusional.
Sementara beberapa anggota partainya sendiri mengkritik Yoon dan menuntut penjelasan lebih lanjut.