Bukan Hanya Hizbullah, Israel Ancam Sikat Tentara Lebanon yang Jadi Wasit Gencatan Senjata
Tentara Israel juga akan menargetkan Tentara Lebanon jika gencatan senjata yang dicapai pekan lalu dengan kelompok Hizbullah, bubar.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Bukan Hanya Hizbullah, Israel Ancam Sikat Tentara Lebanon yang Jadi Wasit Gencatan Senjata
TRIBUNNEWS.COM - Gencatan senjata Israel-Hizbullah di Lebanon Selatan yang baru berlangsung beberapa hari hari sejak diumumkan Rabu (27/11/2024), terancam runtuh.
Israel, lewat dalil pencegahan kembalinya militan Hizbullah ke lokasi-lokasi zona merah, justru melakukan serangan agresif yang dinilai melanggar gencatan senjata.
Baca juga: AS Akui Israel Lah yang Langgar Gencatan Senjata di Lebanon Selatan, Hizbullah Terpancing Membalas
Belakangan, Hizbullah melancarkan balasan dengan tajuk 'serangan peringatan' atas aksi-aksi pelanggaran Israel yang dibalas oleh bombardemen udara oleh angkatan udara Israel.
Eskalasi yang kembali meningkat ini makin panas setelah Menteri Pertahanan Israel Israel Katz pada Selasa (3/12/2024) secara langsung mengancam Tentara Lebanon yang bertugas menjadi 'wasit' dalam gencatan senjata tersebut.
Dalam pelaksanaan gencatan senjata, Tentara Lebanon, bersama pasukan PBB -UNIFIL- memiliki peran untuk mengawasi penarikan mundur pasukan Israel dari Lebanon Selatan sekaligus mengawasi agar Hizbullah tidak melancarkan serangan ke wilayah pendudukan Israel.
Namun, Katz menyatakan, Tentara Israel juga akan menargetkan Tentara Lebanon jika gencatan senjata yang dicapai pekan lalu bubar.
Baca juga: Gencatan Senjata Terancam Bubar, Serangan Israel Kian Mematikan di Lebanon Selatan
“Israel” akan menembus lebih dalam ke Lebanon dan tidak akan lagi membedakan antara tentara Lebanon dan Hizbullah," kata Israel Katz dilansir RNTV, Rabu (4/12/2024).
“Jika kita kembali berperang, kita akan bertindak dengan kekuatan yang lebih besar dan menembus lebih dalam dan ... tidak akan ada kekebalan bagi negara Lebanon,” kata Katz selama tur perbatasan utara.
Tur Katz itu terjadi setelah Pasukan Pendudukan Israel (IDF) meluncurkan gelombang serangan udara di Lebanon kemarin.
“Sampai sekarang, kami membuat perbedaan antara Lebanon dan Hizbullah ... itu tidak akan terjadi lagi,” tambahnya.
“Kemarin adalah tes pertama, (Hizbullah) menembaki Gunung Dov. Kami bereaksi keras dan inilah yang akan kami lakukan, dan kami tidak akan membiarkan Hizbullah kembali ke metode lama yang mereka miliki, seperti tenda yang didirikan [oleh Hizbullah di perbatasan beberapa tahun yang lalu] dan tidak diserang,” kata Katz.
“Jika mereka tidak melakukannya dan seluruh perjanjian ini runtuh maka kenyataannya akan sangat jelas. Pertama-tama, Jika kita kembali berperang, kita akan bertindak dengan kekuatan yang lebih besar dan menembus lebih dalam dan ... tidak akan ada kekebalan bagi negara Lebanon,” lanjutnya.
Kemarin, Hizbullah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka melakukan “serangan peringatan” dengan menembakkan mortir ke posisi militer “Israel” di Perternakan Shebaa yang diduduki.