Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS Terancam, Rusia Dukung Program Nuklir Korea Utara tapi Minta Pasukan Bantu Perang Vs Ukraina

Rusia disebut memberikan dukungan kepada program rudal dan nuklir Korea Utara, tak gratis negara Vladimir Putin minta imbalan pasukan perang

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in AS Terancam, Rusia Dukung Program Nuklir Korea Utara tapi Minta Pasukan Bantu Perang Vs Ukraina
President of Russia/X @KremlinRussia_E
Tinjauan seremonial personel Resimen Pasukan Terjun Payung ke-104 Rusia, Divisi Pskov dari Pasukan Serangan Lintas Udara. Rusia disebut memberikan dukungan kepada program rudal dan nuklir Korea Utara, tak gratis negara Vladimir Putin minta imbalan pasukan perang 

"Meningkatnya aliansi Rusia, Tiongkok, Korea Utara, dan Iran menyoroti sifat global ancaman yang kita hadapi, termasuk meningkatnya bahaya perang yang sedang berlangsung di Ukraina," kata Rutte.

Situasi di medan perang terlihat semakin suram bagi Ukraina menjelang pelantikan Trump.

Pasukan Rusia maju di sepanjang garis depan sementara pasukan Kyiv yang kelelahan berjuang dengan pasokan senjata dan kekurangan tenaga kerja.

“Kita harus memberikan dukungan yang cukup untuk mengubah arah konflik ini untuk selamanya,” kata Rutte.

“Kami membahas apa yang dapat dilakukan sekutu lainnya untuk menyediakan amunisi penting dan pertahanan udara.” AFP

Perang Rusia vs Ukraina

Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1016 pada Kamis (5/12/2024).

Pada pukul 1.00 waktu setempat, setidaknya 20 UAV Rusia berada di wilayah udara Chernihiv, Ukraina.

Berita Rekomendasi

Pada pukul 3.00 waktu setempat, hanya tersisa 10 UAV di wilayah udara Ukraina.

Sebagian besar UAV itu berlokasi di wilayah Kyiv dan Chernigov, seperti diberitakan Telegraf.

Rusia dan Korea Utara Resmikan Pakta Pertahanan

Pakta pertahanan antara Korea Utara dan Rusia, yang ditandatangani oleh para pemimpinnya pada bulan Juni lalu, telah berlaku.

Perjanjian itu berlaku setelah kedua pihak saling bertukar dokumen ratifikasi, kantor berita resmi Korea Utara KCNA mengatakan pada hari Kamis (5/12/2024).

Formalisasi perjanjian tersebut terjadi ketika AS dan Korea Selatan menuduh Korea Utara mengirim lebih dari 10.000 tentara untuk membantu Rusia memerangi Ukraina.

Rusia mengomentari tuduhan itu dengan mengatakan hal tersebut bukan urusan AS dan merupakan hak Rusia dan Korea Utara untuk menjalankan perjanjian sesuai kesepakatan bersama.

Delegasi Ukraina Temui Perwakilan Donald Trump

Delegasi Ukraina bertemu dengan perwakilan senior untuk Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Donald Trump, pada Rabu (4/12/2024).

Baca juga: Ramzan Kadyrov Bereaksi, Serangan Drone Ukraina Menewaskan Warga Sipil di Ibu Kota Chechnya, Grozny

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas