Tentara Israel Masuki Suriah untuk Pertama Kalinya dalam 50 Tahun Terakhir, Netanyahu Gembira
Pasukan Pertahanan Israel IDF telah memasuki Suriah untuk pertama kalinya dalam 50 tahun, menurut media Israel The Times of Israel, Senin (9/12/2024).
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SURIAH - Pasukan Pertahanan Israel IDF telah memasuki Suriah untuk pertama kalinya dalam 50 tahun, menurut media The Times of Israel, Senin (9/12/2024).
Balatentara Israel itu memasuki Suriah setelah kelompok pemberontak menggulingkan rezim mantan pemimpin Bashar al- Assad.
Pasukan Israel memasuki Dataran Tinggi Golan pada Minggu (8/12/2024).
Ini adalah wilayah di barat daya Suriah yang telah diincar Israel sejak tahun 1960-an.
Kelompok pemberontak mengakhiri kekuasaan Assad sebagai presiden pada 7 Desember setelah merebut Damaskus, Ibu Kota Suriah.
"Sesuai dengan penilaian situasi menyusul peristiwa baru-baru ini di Suriah, termasuk masuknya personel bersenjata ke zona penyangga, IDF telah mengerahkan pasukan di zona penyangga dan di beberapa tempat lain yang diperlukan untuk pertahanannya, untuk memastikan keselamatan masyarakat dataran Tinggi Golan dan warga Israel," demikian pernyataan IDF.
"Kami tegaskan bahwa IDF tidak ikut campur dalam urusan internal di Suriah. IDF akan terus beroperasi selama diperlukan untuk menjaga zona penyangga dan melindungi Israel beserta warga sipilnya."
Masuknya Israel ke Suriah penting karena negara yang terlibat dalam perang sejak 7 Oktober 2023 dapat membuka front keempat karena IDF berperang melawan Lebanon, Iran, dan Gaza.
Sebelum kejadian ini, IDF belum pernah memasuki Suriah sejak Perjanjian Pelepasan yang ditandatangani Israel dan Suriah pada tahun 1974.
Perjanjian ini berfungsi sebagai perjanjian gencatan senjata dan menyerukan kedua negara untuk mempertahankan zona penyangga, selain mengakhiri perang Yom Kippur.
Israel dilaporkan telah memasuki zona tersebut secara singkat dalam beberapa kesempatan.
Pengerahan IDF di Suriah dilaporkan bersifat sementara dan dilakukan bersama dengan Pasukan Pengamat Pelepasan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDOF), yang bertugas menjaga zona penyangga antara kedua negara.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan bahwa tank-tank dan kendaraan lapis baja Israel terlihat dikerahkan di Quneitra, dan pasukan Israel mendekati rumah-rumah warga sipil di desa Al-Hamidiyah, sebelah utara Quneitra.
Organisasi tersebut juga menuduh bahwa pasukan Israel "menembaki seorang pemuda" dan menangkap dua orang lainnya beberapa hari sebelumnya, serta "menangkap semua penduduk desa Rasm Al-Rawadhi dan membawa mereka ke sekolah desa."