Zionis Israel Pakai Robot Berpeledak Serang RS Kamal Adwan, Membabi Buta Jatuhkan Rudal Berisi Paku
Pasukan zionis Israel kirim robot berpeledak ke Rumah Sakit Kamal Adwan. Israel juga menjatuhkan rudal dengan isian paku, menyebabkan korban tewas.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel mengerahkan robot bermuatan bahan peledak di sekitar rumah sakit Kamal Adwan.
Serangan itu terjadi selama berminggu-minggu di Rumah Sakit yang terletak di sebelah utara Beit Lahiya, di mana staf telah melaporkan serangan penembak jitu pada unit perawatan intensif fasilitas tersebut.
Dilaporkan bahwa pasukan zionis Israel telah mengirim tiga robot bermuatan bahan peledak ke daerah sekitar rumah sakit.
Mengutip Al Jazeera, 10 drone quadcopter Israel juga telah dijatuhkan di rumah sakit dalam beberapa jam terakhir, menyebabkan kebakaran di lantai tiga fasilitas itu.
Laporan lainnya, di kamp pengungsi Shati, di barat laut Kota Gaza, sekelompok orang menjadi sasaran dalam serangan pesawat tak berawak dan rudal Israel.
Empat orang tewas tepat di tempat.
"Kami tidak dapat menunjukkan rekaman ini di layar, tetapi itu menunjukkan tubuh-tubuh yang terkoyak oleh rudal," tertulis dalam laporan Al Jazeera.
Rudal yang digunakan oleh militer Israel dikemas dengan paku dan potongan-potongan kecil logam.
Dan ketika bom tersebut meledak, serpihan-serpihan 'terbang' dengan kecepatan tinggi, melukai korban disekitarnya hingga mengalami pendarahan hebat.
Usai ledakan bom tersebut selain korban tewas, beberapa yang terluka dipindahkan ke Rumah Sakit Baptis Al-Ahli.
Dan di Beit Lahiya, dua orang tewas di dekat Rumah Sakit Kamal Adwan ketika mereka mencoba untuk pindah dari rumah tempat mereka berlindung ke yang lain, mencari keselamatan dan perlindungan, masih mengutip Al Jazeera.
Baca juga: Tentara Israel Percepat Operasi Pemusnahan Gaza, Korbankan Lebih dari 250 Orang Sehari
Sekitar Rumah Sakit Kamal Adwan telah menjadi sasaran serangan berulang oleh Israel.
Ada juga serangan oleh quadcopters di unit gawat darurat rumah sakit sepanjang hari.
Banyak staf medis di sana berisiko kehilangan nyawa mereka, padahal dilaporkan mereka tengah berupaya bekerja menolong korban di Gaza sebanyak yang mereka bisa.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)