Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Cari Musuh Baru, Kirim Pesan ke HTS Ogah Mundur dari Suriah: IDF Bangun 7 Titik Militer

tentara Israel mendirikan 7 titik militer permanen di sepanjang jalur penyangga (dengan Suriah) di pedesaan Damaskus, Daraa, dan Quneitra.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Israel Cari Musuh Baru, Kirim Pesan ke HTS Ogah Mundur dari Suriah: IDF Bangun 7 Titik Militer
AFP/MENAHEM KAHANA
Tank dan kendaraan lapis baja Israel berbaris di area di luar desa Druze di Majdal Shams di pagar dengan zona penyangga yang memisahkan Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel dari wilayah Suriah lainnya pada 9 Desember 2024. ? Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengatakan pada 9 Desember bahwa pengambilalihan militer negaranya atas zona penyangga di sepanjang perbatasannya dengan Suriah adalah sebuah "langkah terbatas dan sementara" setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan pada hari sebelumnya bahwa ia telah memerintahkan tentara untuk melakukan hal tersebut. "mengambil kendali" zona tersebut, menyusul jatuhnya Presiden Suriah Bashar al-Assad. (Photo by Menahem KAHANA / AFP) 

Israel Cari Musuh Baru, Kirim Pesan ke HTS Ogah Mundur dari Wilayah Suriah

TRIBUNNEWS.COM - Dengan dalih keamanan, Israel menginformasikan, melalui surat yang dikirimkannya kepada penguasa baru Suriah, kalau mereka tidak akan mundur dari wilayah yang didudukinya di Suriah pasca-penggulingan rezim pemerintahan Bashar al-Assad.

Sebelumnya, penguasa baru Suriah, Hayat Tahrir al-Sham melalui pemimpinnya, Ahmed al-Shara yang tenar dengan nama Abu Mohammed al-Jolani (al-Julani) telah mengirim pesan 'moderat' ke Israel, sekitar seminggu yang lalu.

Baca juga: Pasukan Israel Ada di Puncak Gunung Hermon Sepanjang Musim Dingin, Siapa Pengendali Suriah Sekarang?

Al-Julani dalam pesan itu menyatakan kalau dia tidak berniat berkonflik dengan Israel.

Belakangan, seperti dilansir media Israel, Yedioth Ahronoth, Tel Aviv menyampaikan pesan ke HTS kalau mereka tidak akan menarik mundur pasukan Israel.

"Kepada penguasa baru otoritas di Damaskus, Israel menyatakan: Kami tidak akan menerima upaya apa pun yang dilakukan para jihadis untuk mencapai Suriah selatan," begitu tulis laporan tersebut, dilansir Khaberni, Senin (23/12/2024). 

Israel menambahkan pernyataannya dengan menuliskan, "Jika tampaknya ada pihak yang bertanggung jawab di Suriah, kami akan mempertimbangkan untuk memindahkan zona penyangga ke Suriah. Tapi selama tidak ada, kami akan terus mengkhawatirkan keamanan kami."

Berita Rekomendasi

Beberapa hari kemudian, Al-Julani mengatakan bahwa bahkan setelah rezim Assad digulingkan, Suriah akan terus mematuhi Perjanjian Pemisahan Pasukan tahun 1974.

Julani juga meminta komunitas internasional untuk memastikan bahwa Israel akan tetap berkomitmen terhadap perjanjian tersebut.

Sementara itu, di Tel Aviv, mereka menambahkan dalam pesannya kalau tentara Israel memasuki zona penyangga karena alasan terkait pertahanan dan keamanan Israel, karena takut dan bersiap menghadapi kemungkinan kejadian serupa seperti yang terjadi pada 7 Oktober 2023. 

“Kami tidak akan membiarkan hal ini terjadi,” jelas mereka.

Sikap keras Israel ini, meski didahului oleh pesan perdamaian oleh HTS, dikhawatirkan akan menghasilkan musuh baru bagi militer Israel (IDF).

Dalam rapat kabinet politik dan keamanan Israel yang diadakan Minggu pagi di Komando Utara, para peserta membahas situasi di Suriah dan Lebanon, dan terdapat tinjauan mendalam atas tinjauan yang mereka terima. 

Penilaian di Israel adalah bahwa para pemberontak berusaha menampilkan gambaran tertentu kepada dunia Barat, namun di Tel Aviv mereka tetap membuka mata terhadap apa yang terjadi di Suriah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas