Malam Natal Mencekam di Betlehem Tepi Barat, Tentara Palestina Dikerahkan, Dekorasi Kota Hilang
Suasana malam Natal di Betlehem, Tepi Barat nampak mencekam dan suram. Tentara Palestian dikerahkan untuk berjaga-jaga di Manger Square.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Paus Fransiskus sempat berdoa sebentar di depan palungan pada hari itu ketika ia menyapa para seniman dan donatur yang bertanggung jawab atas seluruh dekorasi Natal Vatikan tahun ini.
Tahun ini, adegan kelahiran Yesus dibuat oleh para perajin dari Betlehem.
Perwakilan Kedutaan Besar Palestina di Takhta Suci, serta perwakilan khusus pemimpin Palestina Mahmoud Abbas, telah hadir di Vatikan pada hari itu untuk meresmikan acara tersebut.
Ketika Fransiskus terlihat lagi di aula pertemuan, keffiyeh, palungan, dan bayi Yesus telah dipindahkan dari adegan Kelahiran pada 11 Desember 2024.
Sementara untuk figur Maria dan Yusuf tampak masih berdiri di area adegan Kelahiran.
Meskipun merupakan tradisi di Vatikan bahwa bayi Yesus hanya ditempatkan di palungan pada tanggal 24 Desember, ketika umat Katolik merayakan kelahiran Yesus, sering kali palungan tetap kosong di adegan hingga tanggal tersebut.
Baca juga: Pasukan Keamanan Palestina Terus Bentrok dengan Militan di Tepi Barat, Israel Makin Senang
Patung Kristus tersebut rupanya telah ditempatkan di palungan pada tanggal 7 Desember untuk memamerkan hasil akhirnya sementara para donatur, perajin dan Paus berada di sana untuk melihatnya.
Seorang pejabat Palestina mengatakan Vatikan telah mencabut keffiyeh tanpa penjelasan, dan tidak jelas apakah keffiyeh tersebut akan dikembalikan pada tanggal 24 Desember.
Pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk membahas masalah tersebut dengan media.
Kantor berita resmi Palestina WAFA, dalam laporannya tentang pengungkapan tersebut, mencatat pentingnya patung Yesus yang dibungkus dalam keffiyeh.
Selama pertemuan dengan para donatur Natal, Paus Fransiskus kembali merujuk pada "Palestina yang mati syahid" dan, dengan memperhatikan konflik yang lebih luas, mengulangi seruannya untuk mengakhiri perang.
Tanah Suci, termasuk Betlehem, adalah rumah bagi komunitas Kristen kecil.
"Mari kita ingat saudara-saudari yang, di sana dan di belahan dunia lain, justru menderita tragedi perang," kata Paus Fransiskus, dikutip dari AP News.
"Dengan berlinang air mata, mari kita panjatkan doa untuk perdamaian. Saudara-saudari, cukuplah perang, cukuplah kekerasan!" tegasnya.
Baca juga: Israel Tangkap 6 Warga Palestina di Tepi Barat, RS Gaza Utara Gelap Gulita Dihajar Drone IDF