Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1035: Zelenskyy Sebut 3000 Tentara Korea Utara Tewas di Kursk
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan bahwa lebih dari 3.000 tentara Korea Utara telah tewas atau terluka di wilayah Kursk, Rusia.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
Ia menganggap bahwa tindakan Fico dapat memperkuat posisi Rusia dalam mendanai perang dan melemahkan ketahanan Eropa.
Slovakia, yang sangat bergantung pada gas Rusia, mengungkapkan kekhawatiran mengenai prospek kehilangan pasokan gas setelah kontrak transit gas melalui Ukraina berakhir pada tanggal 31 Desember.
2. Italia Izinkan Pemasokan Peralatan ke Ukraina Hingga 2025
Kabinet Italia telah mengeluarkan dekrit yang memungkinkan negara tersebut untuk terus memasok sarana material dan peralatan ke Ukraina hingga akhir tahun 2025.
Keputusan ini diambil sebagai bentuk dukungan terhadap upaya Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia.
Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, menyatakan bahwa pemerintahannya telah menjadi pendukung setia Kyiv sejak ia menjabat pada akhir tahun 2022.
Dalam pernyataannya, Meloni menegaskan komitmen Italia untuk mendukung Ukraina hingga perang berakhir.
“Dukungan kami untuk Ukraina adalah bagian dari tanggung jawab kami sebagai negara Eropa. Kami akan terus memberikan bantuan yang diperlukan,” kata Meloni.
Keputusan Italia ini muncul di tengah ketidakpastian mengenai kebijakan luar negeri Amerika Serikat setelah pemilihan mendatang.
Dengan Donald Trump yang diperkirakan akan menjabat kembali bulan depan, banyak pihak yang khawatir tentang arah dukungan AS terhadap Ukraina.
3. Kesepakatan Transit Gas Ukraina
Rusia menyatakan bahwa situasi terkait kesepakatan transit gas ke Eropa melalui Ukraina sangat rumit dan memerlukan perhatian lebih.
Pernyataan ini muncul setelah pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico.
Ukraina mengumumkan bahwa mereka tidak akan memperpanjang kesepakatan lima tahun untuk menyalurkan gas Rusia ke Eropa, yang akan berakhir pada akhir tahun ini.
Keputusan ini diambil karena Ukraina tidak ingin membantu upaya militer Moskow.
Hal ini berpotensi berdampak besar pada pasokan gas ke Eropa.