Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1035: Zelenskyy Sebut 3000 Tentara Korea Utara Tewas di Kursk
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan bahwa lebih dari 3.000 tentara Korea Utara telah tewas atau terluka di wilayah Kursk, Rusia.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
Aliran gas melalui Ukraina mencakup sekitar setengah dari total ekspor gas pipa Rusia ke Eropa.
Jika kesepakatan transit ini berakhir, negara-negara seperti Slovakia, Italia, Austria, dan Republik Ceko akan menjadi yang paling terpengaruh.
4. Tumpahan Minyak dari Kapal Tanker di Rusia Cemari Laut Hitam
Garis pantai Laut Hitam di Rusia mengalami pencemaran serius akibat tumpahan minyak dari tenggelamnya dua kapal tanker Rusia pada akhir pekan lalu.
Zelensky memperingatkan bahwa insiden ini dapat menyebabkan bencana lingkungan yang lebih besar.
Video yang dilacak oleh CNN menunjukkan gelombang hitam bahan bakar minyak berat, yang dikenal sebagai mazut, menyapu pantai di wilayah Krasnodar, dekat Selat Kerch.
Tumpahan ini terjadi setelah kedua kapal tanker, Volgoneft 212 dan Volgoneft 239, tenggelam saat menghadapi kecepatan angin mencapai 70 kilometer/jam (45 mph).
Menurut Greenpeace Ukraina, tumpahan minyak telah berdampak pada sedikitnya 60 kilometer garis pantai.
Beberapa kota di daerah tersebut telah mengumumkan keadaan darurat.
"Kami telah mencatat kematian burung-burung yang terkontaminasi mazut," ungkap perwakilan Greenpeace Ukraina, dikutip dari CNN.
Sebuah video yang beredar menunjukkan seekor burung yang terperangkap dalam minyak, tidak mampu terbang akibat sayapnya yang tertutup bahan bakar.
Burung tersebut, terlihat terjebak di pasir, terhantam ombak, dan menjerit kesakitan.
Kedua kapal tanker tersebut membawa ribuan ton bahan bakar ketika insiden terjadi.
Video awal minggu ini menunjukkan bangkai kapal Volgoneft 212 terdampar sekitar 10 kilometer (6 mil) di selatan Jembatan Kerch.
Dengan kondisi ini, perhatian dunia tertuju pada upaya pemulihan dan mitigasi dampak lingkungan akibat tumpahan minyak di Laut Hitam.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)