Seperti Hebel Tembok Bangunan, Perangkat Mata-mata Israel Ditemukan di Rumah Sakit Gaza
Peralatan pengintai Israel berbentuk seperti hebel bangunan itu secara diam-diam ditempatkan di salah satu rumah sakit di Gaza
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Sementara itu, Washington Post mengabarkan informasi yang agak berbeda dengan media Israel itu.
Surat kabar kenamaan asal Amerika Serikat (AS) itu menyebutkan koridor itu sudah dibangun di lokasi yang sedikit ke selatan. Informasi itu didasarkan pada citra satelit.
Koridor tersebut mirip dengan Koridor Netzarim di Gaza tengah dan bertujuan untuk mengubah lanskap operasional IDF.
Jika koridor itu benar dibangun, Gaza bisa "terpecah" menjadi tiga bagian yang dipisahkan oleh Koridor Philadelphia, Koridor Netzarim, dan koridor baru itu.
Adapun koridor Netzarim memiliki panjang 4 mil dan menghubungkan Kibbutz Be’eri dengan pantai Gaza.
Dikutip dari i24 News, koridor itu punya peran penting dalam memudahkan mobilitas militer Israel.
IDF diklaim menggunakan koridor itu untuk pertahanan, menargetkan infrastruktur Hamas, dan melawan pejuang Hamas yang masih ada di Kota Gaza.
Media-media AS menyebut citra satelit dan sejumlah video memperlihatkan kehancuran besar di Gaza utara, misalnya di Jabaliya, Beit Lahiya, dan Beit Hanoun.
Serangan-serangan IDF di sana diduga merupakan bagian dari strategi untuk memperluas poros strategis yang membentang dari pantai Laut Tengah hingga perbatasan.
Para analis membandingkan perkembangan koridor itu dengan strategi buffer zone atau zona penyangga yang diterapkan di kawasan rawan konflik. Bedanya ada pada skala kepadatan penduduknya.
Organisasi internasional khawatir dengan adanya pembangunan koridor itu. Di sisi lain, IDF kembali mengklaim pihaknya berkomitmen hanya menargetkan "sasaran militer" dan mengurangi dampaknya bagi warga sipil.
Baca juga: IDF Hancurkan 600 Bangunan di Gaza untuk Bangun Pangkalan Militer, Koridor Netzarim Diperluas
Adapun dari sudut pandang strategis, pembangunan koridor-koridor di Gaza oleh Israel merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya untuk membangun zona penyangga di Gaza utara.
Israel mengklaim pembangunan itu sangat penting untuk mengamankan wilayah Israel dan memitigasi ancaman pada masa mendatang.
Washington Post menyebut koridor terbaru di Gaza dibangun di jalan yang dibuat oleh Israel. Menurut Israel, jalan itu adalah "jalan pemisah" dan "tempat logistik" sementara.