Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bilang Bawa Bantuan, Tentara Israel Telanjangi, Gebuki, Jadikan Direktur RS Kamal Adwan Tameng

IDF menipu organisasi internasional dan pihak RS Kamal Adwan dengan mengatakan kalau mereka datang untuk membawa bantuan ke RS tersebut.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Bilang Bawa Bantuan, Tentara Israel Telanjangi, Gebuki, Jadikan Direktur RS Kamal Adwan Tameng
khaberni/tangkap layar
Direktur RS Kamal Adwan, dr Hossam Abu Safia. 

WHO juga melaporkan bahwa 60 petugas kesehatan dan 25 pasien dalam kondisi kritis masih terjebak di dalam rumah sakit.

Beberapa pasien lainnya terpaksa dievakuasi ke Rumah Sakit Indonesia yang juga mengalami kerusakan.

Pembatasan Akses

WHO menyoroti bahwa serangan ini terjadi setelah meningkatnya pembatasan akses bagi mereka dan mitra-mitra kesehatan di RS Kamal Adwan.

"Permusuhan dan penggerebekan seperti ini menggagalkan semua upaya kami untuk menjaga fasilitas tersebut tetap berfungsi secara minimal," tambah WHO.

Organisasi ini juga memperingatkan bahwa serangan yang terus berlanjut akan menyebabkan lebih banyak korban jiwa di Gaza.

WHO menegaskan bahwa serangan terhadap fasilitas kesehatan harus dihentikan.

"Kengerian ini harus diakhiri dan perawatan kesehatan harus dilindungi," tegas WHO.

Penahanan Staf Medis

Berita Rekomendasi

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa kontak dengan staf di dalam rumah sakit telah terputus.

"Pasukan pendudukan telah menahan direktur rumah sakit dan puluhan staf medis untuk diinterogasi," kata pernyataan kementerian yang dikelola Hamas.

Di antara yang ditahan adalah direktur RS, Hossam Abu Safiyeh, dan direktur pertahanan, Ahmed Hassan al-Kahlout.

Militer Israel mengeklaim bahwa mereka melakukan operasi di area Rumah Sakit Kamal Adwan karena rumah sakit tersebut diduga menjadi markas Hamas.

Namun, klaim ini langsung dibantah oleh Hamas.

Juru bicara Hamas, Osama Hamdan, menyebut tuduhan tersebut sebagai kebohongan dan menegaskan bahwa tidak ada anggota Hamas yang berada di rumah sakit tersebut.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza, mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata.

Serangan ini telah menewaskan lebih dari 45.400 warga Palestina dan menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, memaksa hampir seluruh penduduknya yang berjumlah 2,3 juta orang untuk mengungsi dari rumah mereka.

 

(oln/khbrn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas