Aliyev Klaim Pesawat Azerbaijan Ditembak Jatuh Rusia, Kritik Kremlin Tutupi Insiden-Putin Minta Maaf
Meskipun kecelakaan tragis pesawat Azerbaijan terjadi "tidak sengaja", Aliyev mengkritik Moskow karena berusaha "menutupi" insiden tersebut.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Whiesa Daniswara
Namun, beberapa saat kemudian, Rusia mengklaim bahwa pesawat tempur Ukraina dan kabut tebal memaksa pesawat keluar dari wilayah udara Rusia.
Pada Sabtu (28/12/2024), Presiden Rusia Vladimir Putin "meminta maaf atas fakta bahwa insiden tragis itu terjadi di wilayah udara Rusia" melalui panggilan telepon dengan Ilham Aliyev.
Putin juga menambahkan bahwa pertahanan udara Rusia aktif pada saat itu, tetapi ia tidak mengakui kesalahan.
Media pemerintah Rusia, TASS, melaporkan bahwa Putin dan Aliyev melakukan panggilan telepon lagi pada Minggu (29/12/2024), namun tidak ada informasi lebih lanjut mengenai percakapan tersebut.
Aliyev menegaskan bahwa alih-alih mengarang teori tentang alasan kecelakaan itu, Rusia seharusnya menanggung kesalahan dan meminta maaf sepenuhnya.
Ia juga mengatakan bahwa Rusia menyarankan agar Komite Penerbangan Antarnegara menyelidiki bencana tersebut.
"Azerbaijan menolak dengan tegas karena bukan rahasia lagi bahwa organisasi ini sebagian besar terdiri dari pejabat Rusia dan dipimpin oleh warga negara Rusia," kata Aliyev.
Kronologi Pesawat Azerbaijan Jatuh
Pada Rabu (25/12/2024), pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines yang terbang dari Baku, Azerbaijan, menuju Grozny, Chechnya, mengalami kecelakaan di dekat Aktau, Kazakhstan.
Pesawat ini terpaksa mengalihkan penerbangan ke Aktau setelah cuaca buruk terjadi di Baku dan Makhachkala (Dagestan), yang membuat pesawat tidak dapat melanjutkan perjalanan sesuai rencana.
Pada pukul 10:43 waktu Kazakhstan, sinyal pertama diterima oleh pusat pengendali lalu lintas udara di Rostov, Rusia, yang menunjukkan bahwa pesawat sedang mengalihkan rutenya.
Pada pukul 10:53, diketahui bahwa tangki oksigen pesawat meledak, menyebabkan para penumpang pingsan dan membutuhkan bantuan medis sesegera mungkin setelah pesawat mendarat.
Setelah komunikasi dengan menara pengendali di Bandara Aktau pada pukul 11:02, tim darurat langsung dikerahkan untuk mempersiapkan kedatangan pesawat.
Meski sudah berusaha dua kali mendarat di landasan, pesawat akhirnya kehilangan ketinggian dan stabilitas, dan pada pukul 11:28, pesawat kehilangan kontak sebelum akhirnya jatuh sekitar 3 kilometer dari Aktau.
Pesawat tersebut mengangkut 67 penumpang, dengan 38 orang tewas dan 29 selamat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.