Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Azerbaijan Pangkas Masa Tinggal Warga Negara Rusia dari 180 Jadi 90 Hari

Azerbaijan memangkas masa tinggal warga negara Rusia dari 180 menjadi 90 hari. Keputusan ini sebagai balasan atas keputusan Rusia sebelumnya.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Azerbaijan Pangkas Masa Tinggal Warga Negara Rusia dari 180 Jadi 90 Hari
Laman Presiden Azerbaijan
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Azerbaijan akan mempersingkat masa tinggal warga negara Rusia di Azerbaijan, dari 180 menjadi 90 hari.

"Azerbaijan akan membatasi warga negara Rusia yang masuk tanpa visa untuk tinggal selama 90 hari dalam tahun kalender," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Azerbaijan, Ayhan Hacizade, Senin (30/12/2024).

"Perdana Menteri Azerbaijan Ali Asadov menandatangani keputusan untuk memotong setengah izin tinggal bagi warga negara Rusia yang mengunjungi Azerbaijan dalam jangka waktu satu tahun," lanjutnya.

Ia menegaskan keputusan itu adalah bagian dari prinsip timbal balik terhadap kebijakan Rusia.

"Keputusan itu dibuat berdasarkan prinsip timbal balik," jelasnya.

Pemerintah Azerbaijan juga akan mempertimbangkan pandangan warga negaranya terhadap keputusan tersebut.

"Baku sedang mempertimbangkan aturan baru ini dari perspektif hak-hak warga negara Azerbaijan," kata Ayhan Hajizade tanpa mengungkapkan rincian perubahan yang direncanakan Azerbaijan, seperti diberitakan Anadolu Agency.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya Rusia mengumumkan, mulai 1 Januari 2025, masa tinggal sementara warga negara asing tanpa visa akan dibatasi hingga 90 hari dalam satu tahun kalender, dari 180 hari menjadi 90 hari. 

Warga negara asing juga akan diwajibkan untuk mendaftar di tempat tujuan mereka dalam waktu tujuh hari kerja setelah menyeberang ke Rusia.

Azerbaijan adalah salah satu negara yang warganya dapat memasuki Rusia untuk jangka waktu terbatas tanpa visa.

Hubungan ekonomi dan politik yang erat antara kedua negara sedang diuji setelah sebuah pesawat Azerbaijan Airlines jatuh pada tanggal 25 Desember 2024 di Kazakhstan.

Baca juga: Presiden Azerbaijan Minta Putin Akui Rusia Tembak Pesawatnya meski Tak Sengaja

Pada Sabtu (28/12/2024), Presiden Rusia Vladimir Putin menelepon Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev untuk meminta maaf atas kecelakaan yang menewaskan 38 orang tanpa secara tegas mengakui tanggung jawab.

Pada Minggu (29/12/2024), Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan pesawat itu diduga diserang oleh pertahanan udara Rusia di Chechnya.

Ia menuntut Putin untuk mengakuinya dan bertanggung jawab untuk menangkap mereka yang bersalah serta memberikan kompensasi kepada Azerbaijan dan para korban, seperti diberitakan Kyiv Independent.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas