Ekspedisi gua di Papua hingga Meksiko Selatan – 'Membantu kita memahami kehidupan di planet lain'
Menurut Hazel Barton, profesor ilmu geologi di Universitas Alabama, eksplorasi gua hampir sama seperti menjadi astronaut, tapi tanpa…
Laba-laba buta hingga fotosintesis dalam kegelapan—semuanya dapat ditemukan di tempat terdalam di Bumi, salah satunya di gua Papua.
Sembari duduk, saya menggelincir menyusuri terowongan batu yang memantulkan cahaya seperti bagian dalam tenggorokan. Saya merasa seperti ditelan dan menghilang dalam kegelapan dunia bawah tanah.
Rekan saya, Phil Short, mengatakan bahwa gua-gua hidup dan bahkan bernapas.
Lewat pintu masuknya, yang tidak jarang sangat kecil, gua-gua bertukar udara dengan dunia luar.
Saya dan Short sedang berada di gua Wookey Hole, bagian dari jaringan gua bawah tanah di satu desa di Inggris, Wookey Hole, yang terletak di Somerset.
"Hari ini cuacanya panas sekali," ujarnya.
Short adalah salah satu penjelajah gua dan penyelam terkemuka di dunia, sekaligus pemimpin misi bawah air di Deep Research Labs.
Jika tekanan udara di luar gua lebih besar daripada di dalam, katanya, udara akan bergerak ke dalam gua dan sebaliknya.
"Di hari lain, udara di luar mungkin sangat dingin tetapi di sini masih hangat dan udara akan berhembus ke arah sebaliknya."
Saat ini, ada puluhan ribu gua di dunia, dan semakin banyak yang ditemukan setiap harinya. Namun, banyak gua di dunia masih belum terjelajahi.
"Menjelajahi gua merupakan salah satu dari sedikit aktivitas yang tersisa saat ini, di mana manusia dapat menemukan sesuatu dan merasakan pengalaman sejati dalam lingkungan yang sepenuhnya tak tersentuh dan alami," tutur Short.
"[Jika kalian memasuki gua yang belum terjamah], kalian akan memasuki planet kosong—tidak ada drone, teknologi modern."
Di dalam gua, kata Short, juga bisa ditemukan "spesies baru, bahkan obat baru untuk berbagai penyakit."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.