Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Masih Hadapi Perang Multifront Tahun 2025, Front di Suriah Lenyap, tapi Hamas Bangkit

Pada tahun 2024 Israel setidaknya menghadapi tujuh front, melawan para anggota Poros Perlawanan yang disokong Iran.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Israel Masih Hadapi Perang Multifront Tahun 2025, Front di Suriah Lenyap, tapi Hamas Bangkit
AFP
Serangan Israel terhadap lokasi penampungan warga Gaza menciptakan bola api. 

TRIBUNNEWS.COM – Tahun baru berganti, tetapi Israel masih akan menghadapi perang multifront tahun ini.

Pada 2024, Israel setidaknya menghadapi tujuh front, melawan para anggota Poros Perlawanan yang disokong Iran.

Front itu melibatkan Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, berbagai milisi di Irak dan Suriah, upaya Iran mempersenjatai milisi di Tepi Barat, dan Iran sendiri.

Seorang analis di The Jerusalem Post, Seth J. Frantzman, mengatakan perang multifront menjadi tantangan besar bagi Israel.

Israel awalnya hanya berfokus menghadapi Hamas di Gaza pada bulan November dan Desember 2023. Namun, front kemudian bertambah banyak.

Setelah perang di Gaza meletus, Hizbullah ikut melawan Israel. Kelompok asal Lebanon itu telah meluncurkan ribuan rudal dan drone atau pesawat nirawak ke Israel.

Pasukan Israel dalam agresi militernya di Jalur Gaza mendapat serangan sergapan berupa peledakan rumah jebakan oleh kelompok milisi pembebasan Palestina, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas.
Pasukan Israel dalam agresi militernya di Jalur Gaza mendapat serangan sergapan berupa peledakan rumah jebakan oleh kelompok milisi pembebasan Palestina, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas. (Khaberni)

Lalu, Israel harus menghadapi Houthi yang juga meluncurkan rudal ke Israel dan menyerang kapal-kapal terafiliasi dengan Israel di Laut Merah. Pada penghujung tahun lalu sudah ada sekitar 200 rudal dan drone yang diluncurkan kelompok itu.

Berita Rekomendasi

Ancaman juga datang dari milisi-milisi di Irak dan Suriah yang mulai menargetkan Israel dengan drone.

Kemudian, Iran menyerang Israel dua kali. Serangan pertama melibatkan ratusan drone dan rudal, sementara serangan kedua menggunakan 180 rudal balistik. Total sudah ada sekitar 500 rudal yang ditembakkan Iran ke Israel.

Frantzman mengakui Israel kesusahan menangani perang multifront.

Kata dia, Israel awalnya berhati-hati dalam menyerang Iran. Negara Zionis itu awalnya hanya menyerang segelintir target pada April 2024.

Baca juga: Rusia Sebut Ukraina Kehilangan Hampir 600 Ribu Tentara Tahun 2024, 13 Kali Lipat Korban Perang Gaza

Mengenai Houthi, Israel awalnya menunda serangan terhadap Houthi. Setelah serangan Houthi menewaskan satu orang di Tel Aviv pada bulan Juli, Iran memutuskan menyerang Houthi.

Hingga saat ini Houthi masih belum bisa ditangani oleh Israel. Beberapa hari belakangan Houthi masih meluncurkan rudal ke Israel.

Frantzman menyebut Israel juga menunggu waktu yang tepat untuk membunuh Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran. Lalu, Israel mulai melancarkan besar terhadap Hizbullah pada pertangahan September 2024.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas