Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yoav Gallant Mundur dari Knesset, Serang Netanyahu dan Ungkit Pencopotannya dari Menhan Israel

Yoav Gallant mundur dari Knesset. Ia menyerang Netanyahu dan mengungkit pencopotannya dari jabatan Menteri Pertahanan Israel pada November lalu.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Yoav Gallant Mundur dari Knesset, Serang Netanyahu dan Ungkit Pencopotannya dari Menhan Israel
Instagram/Yoav Gallant
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (kiri) dan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant (kanan). 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengumumkan pengunduran dirinya dari parlemen Israel, Knesset.

Namun ia menegaskan akan tetap berada di Partai Likud yang dipimpin oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

"Saya akan segera menyampaikan keputusan saya untuk mengakhiri jabatan saya di Knesset ke-25, setelah 45 tahun mengabdi, 35 tahun di tentara Israel, dan satu dekade bekerja sebagai anggota Knesset dan menteri di pemerintahan Israel, termasuk dua tahun yang dramatis sebagai Menteri Pertahanan, dan sebagai anggota gerakan Likud,” kata Yoav Gallant di Knesset, Rabu (1/1/2025). 

“Saya akan terus memperjuangkan jalur gerakan tersebut," lanjutnya.

Ia menegaskan ini adalah waktunya untuk berhenti dari pelayanan publik di Knesset.

“Ini adalah perhentian dalam perjalanan panjang yang belum selesai. Seperti halnya di medan perang, demikian pula dalam pelayanan publik, ada saatnya perlu berhenti untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dan jalan saya adalah jalan Likud, dan saya percaya pada prinsip-prinsipnya, dan saya percaya pada anggotanya,” ujarnya.

Yoav Gallant 'Menyerang' Netanyahu

Yoav Gallant kemudian menyerang Netanyahu dengan membahas mengenai pemecatannya sebagai menteri pertahanan.

Berita Rekomendasi

“Saya dicopot dari jabatan saya (menteri pertahanan) karena saya bekerja untuk kepentingan Israel. Merekrut Haredim (Yahudi Ortodoks) adalah kebutuhan keamanan yang diperlukan," katanya.

Ia mengatakan, kebijakannya agar merekrut Haredim untuk wajib militer ditentang oleh Netanyahu hingga ia dicopot dari jabatannya.

Netanyahu dituding mengistimewakan kelompok Haredim yang dikecualikan dari wajib militer Israel, karena kelompok tersebut telah memberikan dukungan politik yang signifikan terhadap dia dan partainya.

Baca juga: Israel Bukan Anggota Mahkamah Kriminal ICC, Bagaimana ICC akan Mengejar Netanyahu dan Yoav Gallant?

Yoav Gallant juga menekankan pemerintahan Netanyahu sedang berupaya untuk memberlakukan undang-undang yang bertentangan dengan kebutuhan tentara Israel.

“Dalam dua bulan terakhir sejak pemecatan saya dari jabatan Menteri Pertahanan, sesuatu telah terjadi. Pemerintah Israel, dipimpin oleh Perdana Menteri, dan Menteri Pertahanan (Israel Katz), berupaya untuk mempercepat undang-undang wajib militer yang bertentangan dengan kebutuhan tentara Israel," katanya.

“Rancangan undang-undang tersebut bertujuan untuk memberikan pengecualian dari dinas militer, dan saya tidak dapat menerimanya, dan saya juga tidak dapat menjadi bagian darinya,” tambahnya.

Menurutnya, jika orang-orang Israel termasuk Haredim ingin hidup aman di Israel maka mereka juga harus memikul tanggung jawab keamanan dengan ikut wajib militer.

Netanyahu Berencana Labeli Yoav Gallant sebagai Pembelot Partai Likud

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas