Potongan Sampah Luar Angkasa Setengah Ton Jatuh di Kenya, Jadi Tontonan Warga Desa
Potongan sampah luar angkasa seberat setengah ton jatuh ke sebuah desa di distrik Makueni di bagian tenggara Nairobi, ibu kota Kenya.
Penulis: Choirul Arifin
Mutua dan tetangganya sempat mendongak dan melihat sebuah benda besar berbentuk lingkaran perlahan jatuh dari langit.
"Benda itu menyerupai setir mobil raksasa dan bersinar merah saat terjatuh," ujar beberapa warga.
Benda tersebut kemudian mengalami pendinginan menjadi abu-abu setelah mendarat di semak belukar, meratakan pepohonan dan semak-semak, menurut cuplikan berita televisi.
Baca juga: Satelit Starlink Membuat Astronom Sulit Mengamati Luar Angkasa
“Jika benda tersebut jatuh menimpa sebuah wisma, maka akan menjadi bencana besar,” kata Mutua. “Kami tidak tahu apakah itu bom atau apa pun dan jatuh di sini," imbuhnya.
Meskipun Badan Antariksa Kenya belum memberikan jaminan bahwa cincin tersebut tidak menimbulkan ancaman, masyarakat di Mukuku masih marah atas kejadian tersebut.
“Kami ingin pemilik tanah ini mendapat kompensasi,” ungkap Paul Musili, warga lainnya.
“Sejak benda ini jatuh, kami tidak tidur. Semua orang bertanya-tanya apa yang sedang terjadi," kata dia.
Mayor Aloyce Were dari Badan Antariksa Kenya mengatakan pihak berwenang masih menilai tingkat kerusakan di wilayah tersebut, penduduknya, dan ternak mereka.
Baca juga: Iran Luncurkan Satelit ke Luar Angkasa Menggunakan Roket Qaem-100, Barat Khawatir soal Teknologinya
Beberapa jam setelah benda tersebut mendarat, Mayjen Were dan timnya berangkat ke lokasi kejadian dan bertemu dengan warga yang mengalami trauma.
“Ruang angkasa tidak lagi seaman yang kita ketahui dulu,” katanya.
Tahun lalu, Badan Antariksa Eropa memperkirakan ada lebih dari 14.000 ton material di orbit rendah Bumi.
Sekitar sepertiganya adalah sampah, menurut Sara Webb, ahli astrofisika di Swinburne University of Technology di Melbourne, dan rekan-rekannya.
Dengan sekitar 110 peluncuran baru setiap tahunnya dan setidaknya 10 satelit atau objek lain setiap tahunnya terpecah menjadi pecahan-pecahan yang lebih kecil, jumlah tersebut akan terus meningkat, kata badan antariksa tersebut.
Kini semakin banyak benda-benda ini yang jatuh kembali ke bumi, tanpa pecah saat masuk kembali seperti yang diharapkan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.