Dewan Keamanan PBB Bahas Serangan Israel terhadap Fasilitas Medis di Jalur Gaza
Dewan Keamanan PBB membahas serangan Israel terhadap fasilitas medis di Jalur Gaza. Setidaknya hanya 16 dari 36 RS di Gaza beroperasi sebagian.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
Setidaknya, hanya 16 dari 36 rumah sakit di Gaza yang masih beroperasi sebagian, dengan kapasitas tempat tidur hanya 1.822, jauh lebih sedikit dari kebutuhan untuk menangani krisis kesehatan besar-besaran di Jalur Gaza.
Selain itu, lebih dari 12.000 pasien membutuhkan perawatan darurat dan perlu dipindahkan keluar Jalur Gaza.
Namun, jika laju evakuasi medis tidak mengalami peningkatan, maka diperlukan waktu 5-10 tahun untuk mengevakuasi mereka, termasuk ribuan anak-anak.
Ia juga mencatat bahwa WHO menghadapi hambatan dalam menyediakan pasokan medis dan mengevakuasi pasien karena serangan Israel yang masih berlangung di Jalur Gaza.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 45.658 jiwa dan 108.583 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (3/1/2025) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.
Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada 1948.
Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.