Tulis Ini di Nisan Saya, Sandera Perempuan IDF di Tangan Hamas Tantang Panglima Perang Israel
Perempuan tentara Israel yang disandera Hamas di Gaza meminta nisan kuburannya dituliskan yang dialamatkan bagi Israel dan militernya.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Rekaman tersebut menunjukkan adegan sang tahanan meletakkan wajahnya di atas tangannya, menangis, dan mengirimkan pesan langsung kepada Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz,
Pesan itu berisi tantangan terhadap panglima perang Israel tersebut untuk berani menatap mata orangtuanya.
“Anda tahu ayah saya. Tatap matanya, dan katakan padanya bahwa dia dan ibu saya "Jangan pernah (berharap) memeluk putri mereka lagi…" Kamu tidak akan memiliki keberanian untuk itu,” kata Liri.
Pemerintah Israel Memanipulasi Nasib Sandera di Tangan Hamas
Dia menambahkan dengan nada marah kalau apa yang dilakukan rezim Israel saat ini tidak berorientasi pada pembebasan sandera.
“Setelah saya melihat kematian saya dengan mata kepala sendiri dan apa yang terjadi dengan teman saya, saya menyadari bahwa hidup kami tidak penting bagi Anda memanipulasi nasib kami. Sudah pasti Anda tidak akan bisa mengeluarkan kami hidup-hidup dengan operasi militer... Ini tidak akan berhasil, dan Anda tahu itu.”
Liri Albaj juga mengungkapkan kemarahannya atas pemboman yang sedang berlangsung di Gaza, dan berkata:
“Sungguh gila jika berpikir bahwa metode ini akan membuahkan hasil… Kita hidup di bawah pemboman yang gila-gilaan setiap hari tidak ada tempat berlindung?”
Tulisan di Nisan
Di akhir kesaksiannya, tentara Israel yang ditahan itu berkata:
“Jika terjadi sesuatu pada saya, ingatlah saya dan ingat nama saya… agar tertulis di kuburan saya: Semua ini karena pemerintah Israel dan tentara IDF. Merekalah yang dihukum, mereka dituduh membunuh kami, dan darah saya ada di tangan mereka.” Kemudian dia menutup pidatonya dengan seruan yang ditujukan kepada keluarganya dengan mengatakan: “Keluargaku, lakukan apa pun yang kamu butuhkan.”
Rekaman tersebut menunjukkan kondisi psikologis prajurit wanita yang memburuk, yang menegaskan bahwa situasi saat ini merupakan ancaman nyata bagi nyawanya dan nyawa tahanan lainnya.
Setelah Al-Qassam menerbitkan video tahanan tersebut, Perusahaan Penyiaran Israel mengutip perkataan ibunya yang mengatakan:
“Kami memerlukan tindakan dari (Benjamin) Netanyahu dan pemerintahannya untuk membuat keputusan untuk mengembalikan para tahanan”.
Sementara Asosiasi Keluarga Tahanan Israel, lembaga advokasi yang mewakili keluarga para sandera Israel yang ditahan Hamas menganggap kalau video tersebut menjadi tanda kehidupan dari Leri Al-Pag.
"Ini menjadi bukti kuat perlunya segera memulangkan seluruh tahanan dari penjara Jalur Gaza," kata mereka.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.