Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Antony Blinken Kunjungi Seoul, Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik

Sengaja atau tidak, Korea Utara menembakkan rudal balistik bersamaan dengan kedatangan menlu AS ke Korea Selatan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Antony Blinken Kunjungi Seoul, Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik
Yonhap
Foto ini, disediakan oleh Kementerian Keuangan, Penjabat Presiden Choi Sang-mok, kanan, berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sebelum pertemuan mereka di Seoul, 6 Januari 2025. 

Tim tersebut, juga mengajukan pengaduan terhadap Pelaksana Tugas Komisaris Jenderal Badan Kepolisian Nasional, Lee Ho-young, dan Pelaksana Tugas Menteri Pertahanan, Kim Seon-ho.

Keduanya dituduh lalai dalam tugas serta menyalahgunakan wewenang dengan menolak permintaan dinas keamanan presiden untuk menambah personel keamanan.

Pada hari Minggu (5/1/2025), pengacara Yoon menyatakan bahwa mereka akan mengajukan pengaduan terhadap semua personel kepolisian dan Kementerian Pertahanan yang terlibat dalam pelaksanaan surat perintah tersebut.

Mereka juga berencana untuk mengajukan lebih banyak pengaduan setelah mengonfirmasi rincian orang-orang yang terlibat.

Penangkapan yang Gagal pada 6 Januari 2025

lihat fotoPendukung Yoon Suk Yeol di luar kediamannya di Seoul pada 3 Januari 2025
Pendukung Yoon Suk Yeol di luar kediamannya di Seoul pada 3 Januari 2025

Pada 6 Januari lalu, ketika Yoon Suk Yeol akan ditangkap, lebih dari 100 petugas polisi hadir membawa surat perintah penangkapan.

Namun, mereka gagal menangkap Yoon Suk Yeol setelah kebuntuan selama enam jam di luar rumahnya, lapor BBC News.

Petugas polisi terlibat konfrontasi dengan tim keamanan Yoon, yang membentuk barikade manusia dan menggunakan kendaraan untuk menghalangi tim penangkapan, menurut laporan media lokal.

Berita Rekomendasi

Dua bulan terakhir menjadi momen yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam politik Korea Selatan.

Perintah darurat militer yang dikeluarkan oleh Yoon pada 3 Desember 2024, langsung diganjar oleh pemungutan suara pemakzulan terhadapnya.

Setelah itu, muncul penyelidikan kriminal, penolakan Yoon untuk hadir dalam interogasi, hingga akhirnya surat perintah penangkapannya.

Pemimpin sayap kanan tersebut masih memiliki basis pendukung yang kuat.

Baca juga: Pendukung Yoon Suk Yeol Kibarkan Bendera Amerika dan Bawa Poster Stop the Steal, Apa Artinya?

Itulah mengapa ribuan pendukungnya berkumpul di luar rumahnya pada Jumat pagi untuk menghalangi penangkapannya.

Namun, menurut banyak laporan, Yoon kini dianggap sebagai pemimpin yang dipermalukan, setelah dimakzulkan oleh parlemen dan diskors dari jabatannya.

Ia kini sedang menunggu keputusan pengadilan konstitusi, yang dapat memberhentikannya secara resmi dari jabatannya sebagai presiden.

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas