Bayi-bayi di Gaza Meninggal Kedinginan di Tengah Gempuran Israel
Musim dingin di Gaza mengakibatkan anak-anak terutama bayi meninggal kedinginan di tengah perang dengan Israel.
Editor: Hasanudin Aco
Selain itu, terdapat kekurangan obat dan pasokan alat medis yang parah di Gaza akibat blokade Israel.
Pejabat Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Wael Al-Sheikh, mengaku kehabisan pasokan untuk pasien.
"Stok 120 obat, termasuk 20 untuk perawatan kanker, telah habis di gudang kementerian," kata Al-Sheikh.
Pembicaraan Gencatan Senjata Dilanjutkan
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi telah memberi wewenang kepada delegasi yang terdiri dari anggota badan intelijen Mossad, dinas keamanan dalam negeri Shin Bet, dan militer untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata dengan Hamas di Qatar.
Delegasi tersebut dijadwalkan berangkat ke Doha pada hari Jumat.
Perundingan yang dipimpin AS telah mengalami kemunduran berulang selama 15 bulan perang.
Perang Masih Berkecamuk
Situasi kekurangan pangan dan obat-obatan di Gaza pun diperparah dengan serangan intens Israel.
Dalam tiga hari terakhir, Israel disebut telah mengebom Gaza lebih dari 100 kali.
Serangan-serangan Israel telah menewaskan lebih dari 200 warga Palestina dalam tiga hari terakhir. Sebagian besar korban adalah anak-anak dan perempuan.
Menurut data terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, lebih dari 46.000 orang terbunuh serangan Israel sejak Oktober 2023 lalu. Setidaknya 17.492 korban terbunuh adalah anak-anak.
Lebih dari 109.064 orang juga terluka akibat serangan Israel. Sedangkan lebih dari 11.160 orang dinyatakan hilang, kemungkinan tertimbun reruntuhan.
Sumber: Al Jazeera/Newsweek
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.