Hamas Siap Bebaskan 34 Sandera Israel di Tahap Pertama Kesepakatan Gencatan Senjata
Pejabat Hamas mengatakan pihaknya siap untuk membebaskan 34 sandera Israel dalam tahap pertama kesepakatan gencatan senjata.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Pravitri Retno W
"Upaya sedang dilakukan untuk membebaskan para sandera, terutama delegasi Israel yang berangkat kemarin (Jumat) untuk berunding di Qatar," Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz.
Blinken Optimis Gencatan Senjata Tercapai
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, meyakini kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dengan Israel akan segera tercapai.
Namun, kata Blinken, kemungkinan kesepakatan gencatan senjata itu tercapai setelah Presiden Joe Biden lengser dari jabatannya pada 20 Januari 2025 mendatang.
Blinken mengatakan pemerintahan Biden "akan bekerja setiap menit setiap hari" hingga akhir masa jabatannya untuk mengamankan kesepakatan penyanderaan.
Baca juga: Jurnalis Senior Israel: IDF Bisa Terjebak Selamanya di Gaza, Jumlah Pejuang Hamas Tak Terbatas
"Kami sangat ingin menyelesaikan ini dalam dua minggu ke depan," kata Blinken, dikutip dari Al Arabiya.
"Jika kita tidak menyelesaikannya dalam dua minggu ke depan, saya yakin itu akan selesai pada suatu titik, mudah-mudahan lebih cepat daripada lambat," ungkap Biden.
"Jika hal itu terjadi, hal itu akan didasarkan pada rencana yang diajukan Presiden Biden dan didukung oleh hampir seluruh dunia," lanjutnya.
Presiden terpilih Donald Trump, yang akan menjabat pada 20 Januari, telah berjanji untuk memberikan dukungan yang lebih kuat bagi Israel dan telah memperingatkan Hamas tentang "neraka yang harus dibayar" jika tidak membebaskan sandera yang ditangkap dalam serangan 7 Oktober 2023.
Blinken mengatakan Hamas telah melakukan "intensif keterlibatan" untuk mencapai kesepakatan, namun kesepakatan tersebut belum tuntas.
Baca juga: Brigade Al Qassam Serang 5 Tank dan 1 Helikopter IDF, Media Israel: Hamas Sukses Comeback
"Kami ingin Hamas membuat keputusan akhir yang diperlukan untuk menyelesaikan perjanjian dan mengubah keadaan secara mendasar bagi para sandera, membebaskan mereka, bagi warga Gaza, memberi mereka bantuan, dan bagi wilayah secara keseluruhan, menciptakan peluang untuk benar-benar bergerak maju menuju sesuatu yang lebih baik," ujar Blinken.
Blinken telah melakukan 12 kunjungan ke Timur Tengah sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas terhadap Israel, yang telah menanggapi dengan kampanye militer gencar di Gaza.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.