Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rincian Baru tentang Kematian Hassan Nasrallah, Israel Buru Pemimpin Hizbullah Itu sejak Tahun 2006

Asharq Al-Awsat merilis laporan mengenai rincian operasi pembunuhan mantan sekjen Hizbullah, Hassan Nasrallah.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Nuryanti
zoom-in Rincian Baru tentang Kematian Hassan Nasrallah, Israel Buru Pemimpin Hizbullah Itu sejak Tahun 2006
via Atlantic Council
Hassan Nasrallah. Asharq Al-Awsat merilis laporan mengenai rincian operasi pembunuhan mantan sekjen Hizbullah, Hassan Nasrallah. 

Israel kemudian menggunakan pernyataan ini sebagai alasan untuk melakukan eskalasi besar-besaran, yang berpuncak pada invasi darat pada awal Oktober.

Operasi intelijen yang berujung pada pembunuhan Nasrallah, telah berlangsung selama 18 tahun dan melibatkan pengawasan ketat terhadap pimpinan Hizbullah, mulai dari komandan tertinggi hingga pemimpin unit lokal.

Operator Israel melacak pergerakan Nasrallah dengan teliti.

Beberapa hari sebelum serangan, intelijen militer Israel berhasil menemukan lokasi tepatnya di dalam kompleks di wilayah permukiman Beirut selatan yang terdiri dari 20 bangunan yang saling terhubung.

Penemuan ini dianggap sebagai kesempatan langka yang hanya terjadi sekali seumur hidup.

Rencana akhir, menurut Asharq Al-Awsat, diawasi oleh Kepala Staf Herzi Halevi, sementara Perdana Menteri Netanyahu secara pribadi menghadiri pengarahan terakhir.

Sebuah armada yang terdiri dari 14 jet tempur, dipersenjatai dengan 80 ton amunisi, disiapkan.

Berita Rekomendasi

Operasi tersebut dilaksanakan pada pukul 18.21, saat salat Isya.

Dalam waktu 10 detik, bangunan-bangunan tersebut runtuh, meninggalkan kawah besar di lokasi.

Semua pintu keluar potensial dibombardir untuk menghilangkan kemungkinan pelarian.

Serangan terus berlanjut selama beberapa hari untuk menghalangi upaya penyelamatan oleh pihak Lebanon.

Baca juga: Dibunuh Israel Tahun Lalu, Hassan Nasrallah Baru Akan Dikuburkan setelah Gencatan Senjata Rampung

Koresponden militer Amir Bohbot mencatat bahwa Nasrallah gagal menafsirkan peningkatan serangan ini sebagai peringatan.

"Nasrallah, yang bangga karena memahami strategi Israel, menjadi terlalu percaya diri," kata Bohbot.

Ia menambahkan bahwa strategi intelijen Israel untuk menyesatkan Nasrallah memperkuat keyakinannya bahwa dia bukan target.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas