Ultimatum Brigade Al-Qassam dan Al-Aqsa di Jenin ke Otoritas Palestina: Kesabaran Kami Sudah Habis!
Al Qassam dan Brigade Al Aqsa mengeluarkan pernyataan bersama yang berisi ultimatum terhadap pihak Otoritas Palestina
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Brigade Al-Qassam dan Al-Aqsa di Jenin ke Otoritas Palestina: Kesabaran Kami Sudah Habis
TRIBUNNEWS.COM - Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, dan Brigade Al-Aqsa, dari kelompok Fatah, mengeluarkan pernyataan bersama yang berisi ultimatum terhadap pihak Otoritas Palestina (PA).
Mereka mengutuk tindakan yang mereka sebut “sistematis” oleh Otoritas Palestina di kamp Jenin, Tepi Barat.
Baca juga: Memahami Logika Bertindak Otoritas Palestina Perangi Bangsa Sendiri di Operasi Jenin di Tepi Barat
Brigade Al-Qassam dan Brigade Al-Aqsa mengatakan kalau pihak PA “melanggar garis merah dan membunuh orang-orang yang tidak bersalah dengan sengaja dan sistematis,”.
Faksi-faksi milisi Perlawanan Palestina itu juga menuduh PA melakukan pengepungan yang mencekik di kamp tersebut dengan mencegah akses terhadap air, listrik, dan pendidikan bagi penduduk.
Brigade Al-Qassam dan Brigade Al-Aqsa menyatakan ketidakpuasan mereka terhadap situasi di kamp tersebut.
"Otoritas Palestina telah mencegah semua kebutuhan dasar yang dibutuhkan Kamp Jenin, yang meningkatkan penderitaan para penghuninya," kata pernyataan itu dilansir Khaberni, Selasa (7/1/2025).
Baca juga: Perang Saudara Antar-Palestina di Jenin: Pasukan Otoritas Palestina Tewas, PA Beraksi Bak Israel
Faksi perlawanan juga menyerukan, “setiap pejabat PA di Palestina untuk menjalankan tanggung jawabnya dan mengakhiri ketidakadilan yang menimpa kamp tersebut.”
Dalam peringatan yang tegas, faksi milisi perlawanan Palestina menegaskan, kesabaran mereka sudah habis.
“Jangan paksa kami mencapai titik tidak bisa kembali, yang konsekuensinya tidak diinginkan,” kata mereka.
Al-Qassam dan Brigade Al-Aqsa juga memperingatkan kalau situasi eskalasi antar-entitas Palestina seperti ini “adalah kepentingan musuh kita bersama (Israel).
Sebelum sampai ke fase menghancurkan, Al-Qassam dan Brigade Al-Aqsa juga menekankan kalau senjata mereka akan tetap diarahkan terhadap pendudukan Israel dan bukan terhadap entitas Palestina.
PA Anggap Faksi Perlawanan Palestina Adalah Kriminal
Seperti diketahui, konflik antar-entitas Palestina berkembang menjadi perang saudara di Jenin, Tepi Barat antara personel keamanan Otoritas Palestina dan kelompok milisi perlawanan, khusunya dari faksi Brigade Al-Quds, sayap militer Palestine Islamic Jihad (PIJ).
Otoritas Palestina, dianggap kelompok milisi Perlawanan Palestina justru bertindak untuk membela kepentingan Israel dalam hal pemberangusan gerakan pembebasan Palestian dari pendudukan Israel.
Baca juga: Jenin Dikuasai Milisi Palestina, AS Minta Persetujuan Israel Beri Bantuan Militer Otoritas Palestina
Di sisi lain, Otoritas Palestina mengklaim tindakan mereka bertujuan untuk menciptakan stabilitas dan keamanan di wilayah Tepi Barat, termasuk sejumlah wilayah 'merah' seperti Jenin, Tulkarm, dan Tubas.
Tindakan ini diterjemahkan lewat aksi-aksi penangkapan sejumlah orang yang dianggap sebagai tokoh dan personel
Belakangan, konflik ini berkembang hebat menjadi bentrokan langsung yang berhias baku tembak di antara entitas-Palestina tersebut.
Dalam, bentrokan terbaru, baku tembak bahkan dilaporkan menewaskan seorang komandan milisi Brigade Jenin, sayap Brigade Al-Quds.
Anggap Milisi Palestina Adalah Kriminal
Juru bicara pasukan keamanan Otoritas Palestina Anwar Rajab mengatakan kalau mereka yang berada di Jenin bukanlah pejuang perlawanan.
Juru bicara resmi pasukan keamanan Otoritas Palestina mengatakan itu apa yang terjadi di Jenin adalah kampanye keamanan yang menargetkan kriminal.
"Para penjahat ini adalah mereka yang membunuh anak-anak, dan mereka yang menembak pasukan keamanan," katanya dilansir Khaberni.
Ia melanjutkan: “Kami mempunyai strategi, yaitu melindungi Palestina dari kehancuran.”
“Kami bergerak di Tepi Barat dengan cara kami sendiri dan menghindari konfrontasi demi mempertahankan tujuan kami.”
Ia menyimpulkan, “Apa yang terjadi di Gaza tidak akan terjadi di Tepi Barat, dan kami akan mencegahnya".
Brigade Jenin: Kami Hanya Targetkan Israel
Adapun Juru bicara Brigade Jenin dari Brigade Al-Quds - sayap militer Gerakan Jihad Islam - menyatakan dalam sebuah pernyataan kepada saluran satelit Al-Jazeera kalau pedoman mereka jelas, hanya menentang pendudukan.
Pernyataan itu menunjukkan kalau mereka melakuka perlawanan terhadap entitas Israel di seluruh Tepi Barat.
Terkait tudingan kalau mereka adalah kelompok kriminal dan bukan pejuang pembebasan Palestina, dia justru menyatakan pihak Otoritas Palestina juga melakukan kejahatan.
"Dinas keamanan membunuh seorang pelaku Israel beberapa tahun lalu dan dua anak yang tidak bersalah," kata dia dilansir Khaberni.
Dia juga menunjukkan hipokrasi Otoritas Palestina di mana mereka meminta agar milisi perlawanan Palestina untuk menyerahkan diri di sisi lain meminta agar anggotanya dilindungi dari pendudukan Israel.
"Juru bicara batalion mengatakan bahwa mereka menghormati hukum, namun dia bertanya-tanya: “Di mana hukum selama penyerbuan (oleh) pendudukan Israel?”," kata dia dilansir Khaberni.
Seperti dilaporkan, bentrokan kembali terjadi pada Minggu (15/12/2024), di kamp Jenin antara pasukan keamanan Palestina dan pejuang perlawanan, sebagai bagian dari operasi “Lindungi Tanah Air” yang diluncurkan oleh Otoritas Palestina.
Operasi ini mengakibatkan terbunuhnya pemimpin Brigade Jenin, Yazid Ja' aysa, yang sedang dikejar oleh pendudukan Israel.
Baca juga: Militer Israel: Otoritas Palestina Potensial Runtuh, Jatuhnya Assad di Suriah Menjalar ke Tepi Barat
(oln/khbrn/*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.