Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Bergabung, BRICS Kini Punya 10 Anggota Penuh dan 8 Partner, Siapa Saja?

Inilah 10 negara yang menjadi anggota penuh BRICS, kelompok ekonomi internasional yang dibuat oleh Rusia dan China.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Indonesia Bergabung, BRICS Kini Punya 10 Anggota Penuh dan 8 Partner, Siapa Saja?
Sergei Bobylev / brics-russia2024.ru
Presiden Vladimir Putin selama pertemuan para pemimpin BRICS selama KTT BRICS ke-16 di Kazan. 

TRIBUNNEWS.COM - BRICS terus melebarkan sayapnya.

Indonesia kini telah bergabung sebagai anggota penuh kelompok ekonomi internasional tersebut.

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri RI menyebut, bergabungnya Indonesia dalam BRICS mencerminkan peningkatan peran aktif Indonesia dalam isu-isu global serta komitmen untuk memperkuat kerja sama multilateral demi mewujudkan tatanan global yang lebih inklusif dan berkeadilan.

Dengan begitu, BRICS saat ini memiliki 10 negara anggota, yaitu:

  1. Brasil
  2. Rusia
  3. India
  4. China
  5. Afrika Selatan
  6. Mesir
  7. Ethiopia
  8. Iran
  9. Uni Emirat Arab
  10. Indonesia
lihat fotoPresiden China Xi Jinping berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada KTT BRICS 2024
Presiden China Xi Jinping berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada KTT BRICS 2024

Selain itu, 8 negara menjadi partner BRICS per Januari 2025, yaitu:

  1. Belarusia
  2. Bolivia
  3. Kuba
  4. Kazakhstan
  5. Malaysia
  6. Thailand
  7. Uganda
  8. Uzbekistan

Kedelapan negara tersebut, adalah negara pengamat yang akan mendapat dukungan dari anggota BRICS, meskipun mereka belum menjadi bagian resmi dari blok.

Baca juga: Dewan Ekonomi Nasional Beberkan Keuntungan Indonesia Setelah Gabung BRICS

Namun, menjadi partner artinya selangkah lebih dekat menuju keanggotaan penuh di masa depan.

Apa Itu BRICS?

Berita Rekomendasi

Mengutip Britannica, istilah BRICS awalnya merujuk pada sekelompok negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi pesat.

Jika pertumbuhan ini dipertahankan pada tingkat yang sama, negara-negara tersebut, diyakini akan menjadi pelaku ekonomi dominan di abad ke-21.

Dibentuk pada tahun 2009, BRICS diambil dari nama-nama anggota awalnya, yaitu Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (South Africa).

Sejak itu, nama tersebut, diadopsi sebagai nama organisasi antarpemerintah formal yang bertujuan untuk menciptakan integrasi dan koordinasi ekonomi serta geopolitik yang lebih kuat di antara negara-negara anggotanya.

Ekspansi dan Inisiatif Ekonomi

Untuk bergabung dengan BRICS, anggota baru harus disetujui secara bulat oleh semua anggota yang sudah ada.

Pada pertemuan puncak BRICS 2023 di Afrika Selatan, BRICS mengundang Arab Saudi, Iran, Uni Emirat Arab, Mesir, Ethiopia, dan Argentina sebagai negara anggota baru.

Semua negara tersebut, setuju untuk bergabung kecuali Argentina.

Segera setelah menjabat sebagai presiden Argentina, Javier Milei mengumumkan bahwa negaranya tidak akan bergabung dengan organisasi tersebut.

Nama informal BRICS+ terkadang digunakan untuk menggambarkan perluasan organisasi ini.

Baca juga: Resmi Gabung BRICS, Indonesia Disarankan Percepat Keanggotaan di OECD

Indonesia sebenarnya telah dipandang sebagai kandidat anggota penuh BRICS sejak tahun 2011, mengutip eastasiaforum.org.

Akan tetapi setelah menghadiri KTT BRICS di Afrika Selatan pada Kamis (24/8/2023), Jokowi yang saat itu menjabat sebagai presiden, menyebut Indonesia masih mempertimbangkan keikutsertaannya.

"Kita ingin mengkaji dan menghitung terlebih dahulu," kata Jokowi, mengutip artikel Tribunnews pada 28 Agustus 2023.

"Kita tidak ingin tergesa-gesa," tambahnya.

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas