Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Qatar Ikut Kutuk Israel yang Keluarkan Peta Hak Teritorial Historis Cakup Yordania, Lebanon, Suriah

Kementerian Luar Negeri Qatar menganggap penerbitan peta Israel tersebut sebagai "pelanggaran mencolok terhadap resolusi legitimasi internasional

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Qatar Ikut Kutuk Israel yang Keluarkan Peta Hak Teritorial Historis Cakup Yordania, Lebanon, Suriah
Freepik
Ilustrasi Bendera Qatar 

Qatar Ikut Kutuk Israel yang Keluarkan Peta Hak Teritorial Historis Cakup Yordania, Lebanon, Suriah

 
TRIBUNNEWS.COM - Qatar ikut mengeluarkan kutukan keras terhadap peta Pendudukan Israel yang diklaim menegaskan "hak teritorial historis" bagi Israel.

Peta konroversial dan ekspansionis itu mengklaim kalau wilayah teritorial historis Israel meliputi tidak hanya Palestina tetapi juga sebagian besar wilayah Yordania, Lebanon, dan Suriah.

Meski negaranya tidak masuk dalam cakupan peta itu, Qatar rupanya gerah dan mewanti-wanti kalau ini adalah isyarat dari Tel Aviv untuk mewujudkan upaya 'Israel Raya' di tanah Arab.

Baca juga: Yordania Murka, Tel Aviv Rilis Peta Israel Raya Mulai dari Palestina, Yordan, Lebanon hingga Suriah

Peta kontroversial itu disebarluaskan melalui saluran media sosial resmi Israel, yang memicu kemarahan luas.

Kementerian Luar Negeri Qatar menganggap penerbitan peta tersebut sebagai "pelanggaran mencolok terhadap resolusi legitimasi internasional dan ketentuan hukum internasional."

Dalam sebuah pernyataan, kementerian tersebut menekankan bahwa klaim tersebut akan merusak prospek perdamaian di kawasan itu, terutama di tengah agresi yang sedang berlangsung dan parah di Jalur Gaza.

Berita Rekomendasi

Lebih jauh, Qatar mendesak masyarakat internasional untuk "memenuhi tanggung jawab hukum dan moralnya dengan menekan pendudukan Israel agar mematuhi resolusi legitimasi internasional dan menghadapi ambisi ekspansionisnya di wilayah Arab."

Kecaman dari Qatar mencerminkan sentimen yang lebih luas di antara beberapa negara Arab, termasuk Palestina dan Yordania, yang juga telah menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap peta tersebut.

Gambar 'peta bersejarah Israel' yang mengklaim wilayah Palestina, Yordania, Lebanon, Suriah. Peta itu diunggah di Facebook oleh akun Israel bahasa Arab.
Gambar 'peta bersejarah Israel' yang mengklaim wilayah Palestina, Yordania, Lebanon, Suriah. Peta itu diunggah di Facebook oleh akun Israel bahasa Arab. (Facebook/Akun Israel bahasa Arab)

Hamas Ikut Mengecam

Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, mengecam Israel yang merilis peta Israel yang mencakup tanah Palestina, Yordania, Suriah, dan Lebanon.

Hamas meminta pemerintah Arab dan Islam untuk mengambil langkah tegas untuk menolak ambisi Israel untuk menduduki lebih banyak wilayah Arab.

"Kebijakan Zionis ini membutuhkan posisi dan tindakan yang kuat dari Liga Negara-negara Arab dan pemerintah Arab dan Islam untuk menolak ambisi tersebut," kata Hamas dalam pernyataannya, Selasa (7/1/2025).

Hamas menganggap peta tersebut sebagai gambaran ambisi Israel yang menyerukan aneksasi wilayah tersebut.

"Langkah ini dilakukan bersamaan dengan pernyataan para pemimpin pendudukan yang menyatakan niat untuk menggusur rakyat kami dan mencaplok tanah Palestina dan Arab," lanjutnya.

"Apa yang terjadi adalah konfirmasi atas sifat agresif dan kolonial dari entitas ini, ambisi ekspansionisnya, dan niatnya untuk meningkatkan agresi dengan tujuan menundukkan masyarakat di wilayah tersebut dan merampas sumber daya mereka,” tambahnya.

Hamas juga menekankan kebijakan agresif dan pernyataan publik yang berulang-ulang ini bertepatan dengan perang genosida dan pembersihan etnis brutal yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Gerakan perlawanan tersebut menekankan perlunya menghentikan kejahatan Zionis yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina, dan memberi mereka sarana dukungan dan dukungan dalam menghadapi rencana fasis yang menargetkan seluruh wilayah Arab.

Kementerian Luar Negeri Yordania mengutuk foto-foto yang dipublikasikan oleh akun resmi Israel di platform media sosial, yang menunjukkan peta wilayah yang diklaim bersejarah bagi Israel, yang termasuk wilayah Palestina yang diduduki, Yordania, Lebanon, dan Suriah.

Sebelumnya, sebuah halaman Facebook yang berafiliasi dengan Kementerian Luar Negeri Israel, yang disebut “Israel Berbicara Bahasa Arab,” menerbitkan gambar peta yang diklaim berasal dari lebih dari 900 tahun SM.

Peta tersebut menunjukkan apa yang disebut sebagai perbatasan kerajaan “Israel” dan “Yehuda,” mengklaim apa yang disebutnya “Kerajaan Israel” telah ada “selama 3.000 tahun.”

Baca juga: Bersikukuh pada Tuntutan, Hamas Minta Israel Akhiri Perang Gaza Sesuai Kesepakatan Penyanderaan

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 45.885 jiwa dan 109.196 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (7/1/2025) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas