Rekaman Bocor, Jenderal Top Iran di Masjid Akui Negaranya 'Kalah Telak' dalam Perang Suriah
Setelah rezim Bashar al-Assad di Suriah ditumbangkan, seorang jenderal top Iran mengakui negaranya kalah dalam perang saudara Suriah.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Iran juga mengontrol bandara, gudang, dan mengoperasikan tempat produksi rudal dan drone atau pesawat nirawak.
Adapun saat ini koalisi yang menumbangkan Assad telah mengambil alih sebagian besar wilayah Suriah dan berupaya membentuk pemerintahan baru.
Esbati dalam pidatonya di masjid berkata Iran akan mencari cara untuk merekrut para pemberontak.
“Kita dapat mengaktifkan semua jaringan yang kita buat selama bertahun-tahun,” kata Esbati.
“Kita bisa mengaktifkan lapisan sosial yang ditinggali orang-orang kita selama bertahun-tahun, kita bisa aktif di media sosial, dan kita bisa membentuk kelompok perlawanan.”
“Sekarang kita bisa beroperasi di sana seperti yang kita lakukan di arena internasional, dan kita sudah memulainya.”
Esbati adalah seorang komandan senior dalam Angkatan Bersenjata Iran. Di dalam angkatan itu terdapat Korps Garda Revolusioner Islam Iran (IRGC).
Di Suriah, Esbati mengawasi operasi militer Iran. Dia berkoordinasi dengan para menteri dan pejabat pertahanan Iran serta jenderal-jenderal Rusia.
Baca juga: Tepi Barat Banjir Senjata Selundupan Iran, Israel Kerahkan 20 Batalyon, Tarik Pasukan dari Gaza
Mehdi Ramhati, seorang analis di Teheran dan pakar Suriah, menyebut pernyataan Esbati itu adalah sesuatu yang penting. Pernyataan itu menunjukkan bahwa beberapa pejabat senior kini bersilang pendapat dengan pemerintah dan bersikan jujur kepada masyarakat.
“Setiap orang membicarakan pidato itu dalam rapat dan bertanya-tanya mengapa dia mengatakan hal itu, terutama dalam forum publik,” kata Rahmati.
“Dia dengan jelas menerangkan apa yang terjadi pada Iran dan di mana negara itu berdiri sekarang. Itu bisa menjadi peringatan bagi politik di dalam negeri.”
Esbati menyebut jatuhnya Assad tak terhindarkan karena adanya korupsi besar-besaran, penindasan politik, dan krisis ekonomi yang dihadapi rakyat Suriah.
Menurutnya, Assad telah mengabaikan peringatan agar melakukan reformasi.
Sementara itu, beberapa waktu lalu Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pasukannya telah mengevakuasi 4.000 tentara Iran dari Pangkalan Udara Hmeimim, Suriah, ke Kota Teheran, Iran.
“Sebelumnya, kawan Iran kita meminta bantuan kita untuk mengerahkan satuan mereka di Suriah, tetapi kini mereka meminta kita untuk membantu menarik mereka,” kata Putin saat konferensi pers tahunan di Moskow, Kamis (19/12/2024), dikutip dari TASS.
Dia menyebut ada sejumlah satuan pro-Iran yang dievakuasi ke Lebanon dan Irak.
(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.