Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Brigade Al-Qassam Taruh Peledak di Atas Tank IDF, 6 Perwira dan Tentara Israel Tewas di Beit Hanoun

Sebuah tank Israel meledak setelah alat peledak ditempatkan di atasnya dan bukan di bawahnya oleh Brigade Al Qassam di Beit Hanoun, Gaza Utara

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Brigade Al-Qassam Taruh Peledak di Atas Tank IDF, 6 Perwira dan Tentara Israel Tewas di Beit Hanoun
khaberni/tangkap layar
Turret tank Merkava pasukan Israel (IDF). Milisi pembebasan Palestina dilaporkan menaruh peledak di atas tank, bukan di bawah, dalam pertempuran sengit di Beit Hanoun, Gaza Utara, Kamis (9/1/2025) mengakibatkan 3 tentara Israel tewas. 

Hamas kini mulai memasang lebih banyak ranjau darat di bawah tanah. Ranjau-ranjau itu oleh Askhenazi disebut sebagai “belly bomb” atau “bom perut”.

IDF memperkirakan Hamas akan lebih suka menyerang IDF dengan senjata yang ditinggalkan tentara Israel di lapangan.

Senjata-senjata itu misalnya bom yang dijatuhkan dari udara (gagal meledak), peluru tank, rudal antitank, dan granat.

Para pejuang Hamas melekatkan mekanisme detonasi sekunder pada bom itu untuk meledakkan bom.

Bom itu diaktifkan dengan remot kontrol ketika Hamas mendeteksi adanya pergerakan pasukan dari jarak jauh.

Anggota Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas. Qassam dilaporkan memulihkan kekuatannya dengan membentuk jaringan milisi baru di wilayah-wilayah di Jalur Gaza yang ditinggalkan pasukan Israel saat fokus berperang di front utara guna memukul mundur gerakan Perlawanan Lebanon, Hizbullah.
Anggota Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas. Qassam dilaporkan memulihkan kekuatannya dengan membentuk jaringan milisi baru di wilayah-wilayah di Jalur Gaza yang ditinggalkan pasukan Israel saat fokus berperang di front utara guna memukul mundur gerakan Perlawanan Lebanon, Hizbullah. (Khaberni)

Dalam beberapa kasus, pejuang Hamas tiba-tiba muncul dari tempat sembunyi lalu menarik perhatian pasukan Israel agar menuju ke arahnya. Namun, pada kenyataannya IDF justru digiring ke tempat jebakan.

“Metode ini tak asing bagi IDF dari Yudea dan Samaria, dengan penekanan di Samaria utara,” kata Askhenazi dalam artikel di Maariv hari Kamis, (9/1/2025).

Berita Rekomendasi

Dia menyebut kemarin IDF membunuh tiga pejuang Hamas ketika mereka sedang menyiapkan jebakan di Desa Tamun.

Baca juga: Israel Blokir Penyelidikan PBB atas Tuduhan Pemerkosaan Hamas, Khawatir Penyelidikan Pelecehan

IDF menyebut pejuang Hamas berupaya menembatkan tong penuh bom di bawah jalan. Mereka mencoba menggiring IDF ke tempat itu lalu meledakkan bom.

“Dalam beberapa minggu terakhir ada banyak personel Brigade Kfir, Nahal, zeni, dan lapis baja yang tewas di Gaza utara karena jebakan maut jenis ini,” kata Askhenazi.

“IDF berupaya menghidupkan buldoser yang membajak tanah dalam-dalam, tetapi karena tertutupi hujan baru-baru ini dan kenyataan bahwa tanah itu terendam air, mereka (Hamas) berhasil menggali dengan cepat dan menempatkan bom.”

Askhenazi mengatakan IDF memiliki alat pendeteksi panas untuk mengetahui adanya perubahan di bawah tanah.

“IDF juga mengoperasikan buldoser untuk mengetahui adanya bom di bawah tanah,” ucapnya.

Dia berujar IDF harus mengubah rute pergerakannya di lapangan dan mempelajari area tempat para pejuang Hamas bisa melakukan pengamatan.

Hamas dilaporkan bangkit

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas