Menteri Tifatul Tekankan Etika Siber Atasi Dampak Negatif Internet
Tifatul mengajukan usulan agar komunitas global mengembangkan cyber ethics sebagai norma
Penulis: Yudie Thirzano
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA - Menteri Kominfo Tifatul Sembiring membuka pertemuan tingkat tinggi para pemimpin atau High Level Leaders Meeting (HLLM) jelang Internet Governance Forum (IGF) 2013 di BNDCC Nusa Dua Bali, Senin (21/10/2013) pagi.
Tifatul menyampaikan pidato dalam Bahasa Inggris dengan membaca naskah tertulis. Dalam HLLM, Indonesia mengajak para peserta untuk mendiskusikan tema “Global Multi-stakeholder Collaboration for Achieving a Safe, Secure, and Tolerant Cyberspace : Enabling Growth and Sustainable Development through Cyber Ethics”.
Tifatul Sembiring menyampaikan peran dan urgensi etika siber (cyber ethics) dalam pengaturan Internet, dan mengajukan usulan agar komunitas global mengembangkan cyber ethics sebagai norma dalam berinteraksi dan bertransaksi dalam dunia siber.
"Perkembangan internet telah memeberikan dampak positif bagi dalam berbagai bidang. Komunikasi menjadi lebih cepat dan murah dengan adanya Internet," ujar Tifatul.
Selain itu, Internet telah memberikan kesempatan bagi banyak orang untuk mengakses berbagai informasi dan mengekspresikan diri serta mendapatkan peluang untuk berusaha atau melakukan bisnis.
Selain menyampaikan manfaat-manfaat penggunaan internet dan teknologi informasi dalam pembangunan di Indonesia, Tifatul juga menyampaikan adanya ancaman di masa depan.
Menurutnya dampak negatif dari penyalahgunaan Internet telah menjadi tantangan baik secara nasional, regional, maupun internasional.
Contohnya adalah peretasan (hacking), penipuan online, penyebaran pornografi anak, dan penyebaran konten yang ditujukan untuk menimbulkan kebencian berdasarkan suku, agama, ras, dan antar golongan.
"Kami juga sadar ancaman potensial dari internet. Oleh sebab itu kini masalah etik menjadi kian penting," ujarnya.