Lahir dan Besar di Amerika, Tak Bisa Kawin Harapan Pulang Kampung ke Sumatera
Delapan tahun lahir dan tinggal di Amerika Serikat, badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) bernama Harapan pulang ke kampung halaman spesiesnya.
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com - Delapan tahun lahir dan tinggal di Amerika Serikat, badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) bernama Harapan pulang ke kampung halaman spesiesnya.
Harapan tiba di Suaka Rhino Sumatera, Taman Nasional Way Kambas, pada Senin (2/11/2015) setelah menempuh 60 jam perjalanan dari Cincinati.
Pulang kampung, Harapan sebenarnya akan mencari jodoh. Di Kebun Binatang Cincinati tempat dia lahir dari pasangan badak Emi dan Ipuh, tak ada betina.
Bahkan tak ada badak lain selain dirinya. Sementara di SRS, ada tiga badak betina yang bisa menjadi calonnya, Bina, Rosa, dan Ratu.
Siapa yang akan menjadi jodoh Harapan? Humas Taman Nasional Way Kambas, Sukatmoko, mengungkapkan, tiga badak betina dewasa di SRS sebenarnya masih berpeluang untuk jadi jodoh Harapan. Namun demikian, Masing-masing individu memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri.
Ratu terbukti subur. Badak itu telah kawin dengan badak Andalas - yang juga merupakan saudara laki-laki Harapan - dan menghasilkan anak badak Andatu. "Tapi sekarang Ratu sedang hamil lagi," kata Sukatmoko.
Rosa kandidat yang baik dan saat ini tidak sedangh hamil. Sementara Bina terbukti subur, tapi sedikit punya kelemahan. "Bina umurnya sudah tua. Saat ini umurnya 30 tahun. Badak sumatera sendiri biasanya berumur sampai 35 tahun. Tapi ya sebenarnya tetap mungkin Bina dikawin," terang saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/11/2015).
Walaupun Rosa tampak sebagai kandidat yang baik, belum tentu Harapan akan dikawinkan dengan Rosa. Perjodohan dan perkawinan badak tak semudah yang dipikirkan manusia. Selain itu, walaupun saat ini sedang hamil, Ratu tetap mungkin dikawinkan dengan Harapan setelah melahirkan.
Sukatmoko menuturkan, meski Harapan pulang untuk mencari jodoh, perkawinan tak akan dilakukan dalam waktu dekat. "Saat ini kita masih fokus pada Harapan sendiri supaya bisa beradaptasi dengan lingkungan baru. Meskipun badak Sumatera tapi karena hidup di iklim berbeda masih perlu adaptasi," jelasnya.
Badak Harapan punya perilaku berbeda dengan badak Sumatera lain yang lahir dan besar di Indonesia. "Di Amerika, Harapan tidak pernah berkubang. Jadi sampai di sini sekarang kita masih harus latih bagaimana berkubang, bertahan hidup," jelas Sukatmoko.
Untuk siap kawin, mungkin Harapan masih butuh waktu 1-2 tahun. Akankah Harapan kawin dengan Rosa? Atau, dengan betina yang pernah dikawini kakak pertamanya? Kita lihat saja nanti.
Yang jelas, dalam waktu dekat, kita bisa berharap adanya anak badak baru dari rahim Ratu. "Mungkin bulan April tahun depan diperkirakan akan lahir," kata Sukatmoko.