Gula Darah Tinggi, Kapan Diabetesi Perlu Suntik Insulin?
Gula darah tinggi yang dibiarkan begitu saja dapat menyebabkan komplikasi. Lalu, sebenarnya kapan diabetes memerlukan insulin?
TRIBUNNEWS.COM – Seperti diketahui, kemampuan pankreas pada diabetesi untuk memproduksi insulin berkurang, sehingga tubuh kesulitan untuk mengubah gula menjadi energi.
Maka dari itu, pada beberapa kasus terkadang diabetesi membutuhkan suntikan insulin untuk tetap menjaga gula darah normal. Kebanyakan penyandang diabetes baru menggunakannya ketika sudah mengalami komplikasi diabetes. Padahal selalu ada cara jitu untuk menurunkan kadar gula darah.
Suntik insulin memang bisa menjadi solusi, tapi akan lebih baik jika Anda mencegah gula darah naik dengan menjalani pola hidup sehat. Pertama, selain murah, Anda bisa terhindar dari risikokomplikasi diabetes.
Penasaran bagaimana cara menurunkan gula darah dengan mudah?
Baca: Empat Panduan Resolusi Tahun Baru Untuk Penyandang Diabetes
1. Konsumsi nutrisi khusus diabetes
Ahli nutrisi dr Samuel Oetoro mengungkapkan, diabetesi perlu mempertimbangkan makanan dengan Indeks Glikemik (IG) rendah, terutama pada pagi dan malam hari, untuk menstabilkan gula darah.
Di waktu tidur, tubuh kita berpuasa selama 8 jam sehingga memerlukan nutrisi yang tepat di pagi hari guna mengontrol kadar gula darah sehingga lebih stabil, kenyang lebih lama, dan memiliki energi untuk beraktivitas. Begitu pula di malam hari, tubuh kita tetap membakar kalori meskipun kita sedang tidur nyenyak.
Penting untuk memberikan asupan nutrisi diabetes sebelum tidur sehingga menghindarkan Anda dari hipoglikemia.
Makanan dengan IG rendah cenderung melepaskan gula dengan perlahan, sehingga tidak banyak meningkatkan kadar gula darah. Maka dari itu, penting untuk selalu menjaga asupan yang masuk ke dalam tubuh.
2. Lakukan olahraga low impact
Olahraga low impact adalah olahraga yang gerakan kedua kakinya atau salah satu kakinya masih menempel di lantai sepanjang sesi olahraga. Contohnya, berjalan, yoga, bersepeda, berenang, dan lain-lain.
Dilansir dari Kompas.com, latihan olahraga low impact biasanya direkomendasikan untuk orang yang mengalami berat badan lebih dan obesitas. Sebagian besar penyandang diabetes mengalami obesitas, sehingga olahraga ini cocok bagi Anda.
3. Rutin memeriksa kadar gula darah
Rutinlah memeriksa kadar gula darah dalam tubuh. Penting untuk Anda perhatikan karena dapat menghindarkan penyandang diabetes mengalami hipoglikemia ataupun hiperglikemia. Jika hiperglikemia merupakan kondisi gula darah tergolong tinggi, sebaliknya hipoglikemia adalah kondisi ketika diabetesi memiliki kadar gula darah yang sangat rendah.
Sebaiknya ikuti tiga poin di atas untuk antisipasi gula darah melonjak. Perhatikan dengan baik pola makan Anda, karena diabetesi sangat bergantung dengan asupan nutrisi yang masuk.
Anda perlu mempertimbangkan makanan dengan Indeks Glikemik (IG) yang rendah, tetapi juga bisa membuat Anda kenyang lebih lama dan menjadi sumber energi untuk beraktivitas.
Makanan dengan IG rendah cenderung melepaskan gula dengan perlahan, sehingga tidak banyak meningkatkan kadar gula darah. Maka dari itu, penting untuk selalu menjaga asupan yang masuk ke dalam tubuh.
Diabetasol sebagai asupan nutrisi makanan pengganti bagi diabetes, memiliki IG rendah, tinggi serat dan mengandung Vitadigest Pro yang terdiri atas karbohidrat lepas lambat serta vitamin B kompleks dan Magnesium, yang dapat membantu menstabilkan kadar gula darah serta membuat kenyang lebih lama.
Baca: Cara Alami Ini Efektif Turunkan Gula Darah Tinggi
Konsumsi sebanyak 2 kali, di jam sarapan dan sebelum tidur, sebanyak 4 sendok takar. Nilai gizinya yang lengkap dan seimbang (260kkal/saji) cocok disajikan sebagai pengganti makan utama sehingga mempermudah perhitungan kalori harian dan pengaturan pola makan.
Hadir dengan 3 varian rasa: Vanilla, Chocolate, dan Cappuccino, Anda pun masih bisa merasakan manisnya dunia dengan makanan pengganti khusus diabetes ini.
Pastikan Anda memulai menjaga kadar gula darah Anda dengan pola hidup sehat yang terdiri atas pemilihan nutrisi yang tepat dan aktifitas fisik. Jangan lupa, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, sebelum Anda mengkonsumsi obat-obatan diabetes dan suntik insulin.
Penulis: Dana Delani