Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
kalbe-health-corner

Gula Darah Sering Naik Turun? Simak 5 Tips Mudah Kontrol Gula Darah Tetap Stabil

apalagi jika gula darah tidak dikontrol dengan baik, diabetes bisa berisiko menimbulkan berbagai komplikasi penyakit serius, seperti serangan jantung,

BizzInsight
zoom-in Gula Darah Sering Naik Turun? Simak 5 Tips Mudah Kontrol Gula Darah Tetap Stabil
Shutterstock
Ilustrasi mengecek kadar gula darah. 

TRIBUNNEWS.COM - Sampai saat ini, diabetes adalah salah satu dari tiga penyakit paling mematikan di Indonesia. Laporan International Diabetes Federation (IDF) mencatatkan bahwa pada 2021 terdapat 19,5 juta warga Indonesia berusia 20-79 tahun yang mengidap diabetes.

Hal ini jelas mengkhawatirkan, apalagi jika gula darah tidak dikontrol dengan baik, diabetes bisa berisiko menimbulkan berbagai komplikasi penyakit serius, seperti serangan jantung, stroke, gagal ginjal, dan masih banyak lagi. Lalu bagaimana ya cara untuk mengontrolnya agar kadar gula darah normal dan tetap stabil? 

1. Mengelola stress dengan baik

Agar kadar gula darah normal dan tetap terkontrol, diabetesi perlu mengelola stres dengan baik. Pasalnya, hormon stress secara tidak langsung berkorelasi dengan penyakit diabetes. Saat stres, tubuh akan berusaha melepaskan hormon kortisol yang dapat meningkatkan detak jantung dan pernapasan. Secara bersamaan, simpanan glukosa dan protein dari hati akan dipecah menjadi gula sehingga kadar gula darah meningkat. Akhirnya, kadar gula di dalam darah pun akan meningkat.

Selain meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh, stres juga cenderung membuat diabetesi berkeinginan untuk terus memakan makanan manis atau tinggi gula secara berlebihan.

2. Aktif Berolahraga

Untuk membantu mengontrol gula darah tetap stabil, menerapkan pola hidup sehat menjadi hal penting bagi diabetesi. Pola hidup sehat ini bisa dilakukan dengan  rutin beraktivitas fisik seperti jogging, bersepeda, senam, ataupun gym.

BERITA REKOMENDASI

Aktivitas fisik disarankan untuk dilakukan secara teratur 3-5 hari seminggu dengan durasi sekitar 30-45 menit per harinya, sesuai rekomendasi WHO 150 menit per minggu. Aktivitas fisik sendiri membantu tubuh untuk merangsang metabolisme energi dalam tubuh menjadi lebih efektif, sehingga sirkulasi gula darah dan gula simpanan dalam tubuh lancar

3. Konsultasi ke dokter secara rutin

Diabetes sendiri merupakan penyakit yang membutuhkan terapi yang terus menerus, maka dari itu diabetesi wajib untuk melakukan konsultasi ke dokter secara rutin, minimal sebulan sekali untuk check up.

Selain itu, pemantauan kadar gula darah mandiri (PGDM) merupakan pemeriksaan glukosa darah berkala yang dilakukan secara mandiri oleh diabetesi dengan menggunakan alat bernama glukometer.

PGDM menjadi aktivitas penting yang perlu dilakukan secara rutin oleh diabetesi untuk membantu memastikan gula darah berada dalam kisaran normal.


Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) dalam Pedoman Pemantauan Glukosa Darah Mandiri - 2021 menjelaskan bahwa PGDM dapat memperbaiki pencapaian kendali glukosa darah, menurunkan morbiditas, mortalitas serta menghemat biaya kesehatan jangka panjang yang terkait dengan komplikasi akut maupun kronik.

4. Rutin Minum Obat Secara Teratur

Setelah mendapatkan sesi konsultasi dengan dokter, diabetesi akan diresepkan obat diabetes yang harus dikonsumsi sesuai dengan anjuran waktu konsumsi. Obat ini harus terus dikonsumsi untuk membantu gula darah tetap stabil. 

Lalu apakah jika gula darah stabil sudah bisa berhenti konsumsi obat? Belum tentu, hal ini akan berkaitan dengan terapi yang diberikan oleh dokter. Obat diabetes sendiri didesain khusus aman untuk dikonsumsi dalam jangka waktu panjang karena fungsinya untuk membantu gula darah tetap terkontrol, jadi tidak perlu khawatir.  

5. Memperhatikan asupan nutrisi

Diabetesi perlu memperhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsi untuk menjaga kadar glukosa dalam darah tidak meningkat.

PERKENI merekomendasikan diabetesi untuk menerapkan pola makan seimbang dengan mengonsumsi karbohidrat 45-65 persen dari total asupan energi, asupan lemak sekitar 20-25 persen dari kebutuhan kalori, dan mengonsumsi protein sejumlah 10-20 persen dari total asupan energi harian.

Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian, diabetesi juga bisa mengonsumsi serat dari kacang-kacangan, buah dan sayuran serta makanan pengganti yang memiliki IG (Indeks Glikemik) rendah namun tetap dapat memberi rasa kenyang lebih lama.

Diabetasol vitaget 99
istimewa

Anda bisa mengonsumsi Diabetasol yang sudah diformulasikan khusus dengan nutrisi seimbang dan rendah indeks glikemik sehingga dengan mudah membantu memenuhi nutrisi harian, bantu kontrol gula darah, memberikan ketersediaan energi lebih lama, dan memberikan rasa kenyang lebih lama.

Diabetasol juga tersedia dalam berbagai varian rasa dan produk yang bisa melengkapi pola makan 3J, yaitu vanila, cokelat, dan cappucino.

Diabetasol sendiri ada 3 rangkaian produk yang tersedia di pasaran. Yang pertama yaitu Diabetasol Milk sebagai nutrisi pengganti makan yang gizinya lengkap dan seimbang dengan kandungan isomaltulosa dan tinggi serat yang diformulasikan khusus untuk kenyang lebih lama dan bantu kontrol gula darah, Diabetasol Sweetener yaitu pengganti gula tanpa kalori dengan kandungan sukralosa dan pemanis alami yang aman, serta Diabetasol Wafer rasa cokelat yang cocok untuk snack harian karena  tanpa penambahan gula pasir dan tinggi serat yang baik bagi diabetesi.

Dengan kelola stress yang baik, aktif berolahraga, rutin konsultasi ke dokter, minum obat secara teratur, serta memperhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsi, Anda tentu bisa mengontrol gula darah tetap stabil dan menurunkan risiko komplikasi.  Mudah dilakukan bukan?

Penulis: Nurfina Fitri Melina | Editor: Vincent

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas