Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Menyedihkan! Bupati dan Gubernur Makin Malas Ngurusi KB

Ledakan angka kelahiran bayi tak terhindarkan karena bupati dan gubernur sekarang makin malas mengurusi program KB.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Menyedihkan! Bupati dan Gubernur Makin Malas Ngurusi KB
Istimewa
Keluarga Berencana 

Laporan Wartawan Tribunnews, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Program Keluarga Berancana  di era  tahun 1970-80-an dinilai paling bagus. Bahkan banyak negara mendatangi Indonesia untuk belajar. Namun pascadesentralisasi daerah, gaung program KB sudah terdengar.

"Dulu dikenal adanya petugas lapangan untuk sosialisasi KB, tapi semenjak desentralisasi daerah yakni kewenangannya diserahkan ke daerah jarang ada program KB.  Sebagian besar  bupati atau Gubernur tidak meneruskan program dan tidak peduli, " tutur Ninuk Widyantoro dari  Yayasan Kesehatan Perempuan di Jakarta, Selasa (13/11/2012).

Kondisi diperparah dengan  isu keamanan dalam menggunakan kontrasepsi serta  makin banyak garis keras, yang tidak memperbolehkan KB.

Meski di orde baru itu, KB dianggap sukses namun program itu dinilai banyak melanggar kasus Hak Asasi Manusia. Salah satunya program KB seolah perempuan jadi target program KB.  "Dulu cara sosialisasinya melanggar HAM. Mereka  diiming-imingi.  Efeknya tidak disampaikan. Lebih target orented dengan  sistem intensif," tuturnya.

Agar tidak melanggar HAM perempuan harus memilih sendiri tentang cara KB yang diinginkan. Misalnya pake kalender meskipun yang bersangkutan harus belajar apalagi kalau mens tidak teratur. Selama ini dipilihkan bukan memilih sendiri. "Selama ini perempuan yang menguasai pasangan, suami, dokter, petugas KB. Perempuan dengan izin suami. Ini pelanggaran HAM," katanya.

Wanita yang dikenal sebagai Psikolog Pemerhati Kesehatan dan Orang Muda memandang perlu  ditingkatkan kepedulian perempuan tentang pelaksanaan KB juga perlunya UU yang bisa memberikan perlindungan.

Berita Rekomendasi

Baca Artikel Menarik Lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas