Mengapa Setelah Ditambal Sementara, Gigi Saya Makin Sakit, Dok?
Apakah berisiko kalau gigi dicabut setelah ditambal? Mengapa setelah ditambal gigi terasa sakit?
Penulis: Agung Budi Santoso
Terimakasih atas pertanyaannya. Saran terbaik saya saat ini adalah: hentikan terlebih dahulu pemakaian obat oral yang Ibu terima, banyak mengkonsumsi air putih, dan segeralah kembali ke dokter gigi yang merawat Ibu kemarin. Silakan Ibu menceritakan apa yang Ibu rasakan dan alami, sehingga sang dokter dapat memahami dengan lebih rinci terkait kondisi kesehatan Ibu, serta dapat memberikan perawatan terbaik selanjutnya bagi Ibu.
Sebelum memberikan beberapa masukan terkait kondisi Ibu, saya butuh beberapa informasi terkait riwayat kesehatan Ibu selama ini.
Pertama, terkait kesehatan umum Ibu. Apakah kondisi tekanan darah Ibu yang tinggi dan anomali kadar asam urat Ibu sudah lama diderita? Berapa nilainya? Apakah sudah dikonsultasikan ke dokter spesialis penyakit dalam (Internist)? Rutin dikonsultasikan ke Beliau dan dalam kondisi terkontrol. ataukah hanya dikontrolkan sesekali saat urgent?
Apakah hingga detik ini sedang dalam tahap perawatan Beliau? Sudah berapa lama dirawat? Bagaimana perkembangannya selama ini? Apakah statusnya masih rutin mengkonsumsi obat resep dari Beliau hingga detik ini? Bila "iya", jenis obat apakah yang Ibu konsumsi? Apakah ada beberapa pesan khusus terakhir dari Beliau terkait kondisi kesehatan umum Ibu?
Mengapa pertanyaan ini saya ajukan? Karena tidak ada satu hal pun yang berdiri sendiri dalam kehidupan tubuh kita, Ibu.. Segala detail saling mengait dan berhubungan secara holistic. Tidak pernah terputuskan mata rantainya sepanjang kita masih menerima berkah kehidupan.
Pertanyaan kedua, apakah Ibu menderita alergi terhadap jenis makanan/minuman atau terhadap
kontak raga Ibu terhadap bahan tertentu sebelum ini? Bila "iya", manifestasi reaksi alergi seperti apakah yang Ibu alami?
Ketiga, apakah Ibu sebelum ini pernah mendapatkan resep obat Kaditic? Bila pernah, untuk kasus apa, kapan, dan bagaimana reaksi tubuh Ibu saat mengkonsumsinya dulu?
Kedua pertanyaan terakhir saya ajukan karena saya butuh kepastian ada tidaknya kemungkinan reaksi alergi/penolakan dari sel raga Ibu terkait obat yang dikonsumsi maupun diaplikasikan dalam gigi Ibu.
Kaditic adalah obat golongan antiinflamasi nonsteroid yang mempunyai efek anti peradangan dan mengurasi symptom rasa sakit. Mekanisme kerjanya adalah dengan penghambatan sintesa prostaglandin.
Prostaglandin ini mempunyai peran penting sebagai penyebab dari peradangan, sensasi nyeri, dan demam. Merupakan pengobatan jangka pendek untuk kondisi-kondisi akut tertentu. Tidak boleh untuk anak-anak. Tablet harus ditelan utuh dengan air sebelum makan.
Perlu kehati-hatian ekstra bagi penderita dengan insufisiensi jantung, ginjal dan hati yang parah, penderita dengan gangguan saluran cerna atau dengan riwayat ulkus peptikum, penderita berusia lanjut, penderita dengan riwayat kecenderungan perdarahan, dan terhadap Ibu hamil, maupun menyusui.
Obat ini dapat berefek samping terjadi sakit perut, gangguan pencernaan, perut terasa panas dan mata terasa pedas, mengantuk, pusing, sakit kepala, diare dalam derajat ringan. Sesekali dapat pula menimbulkan efek gagal ginjal akut, reaksi kulit dan kenaikan jumlah enzim hati. Pada penggunaan jangka panjang, mungkin terjadi anemia sekunder, retensi cairan dan kenaikan tekanan darah.
Obat ini tidak diperbolehkan untuk pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap diclofenac potassium, adanya tukak lambung/perdarahan saluran cerna, dan pada riwayat sensitivitas silang dengan Aspirin, atau obat-obat antiinflamasi nonsteroid lainnya.
Bila dikonsumsi bersama beberapa macam obat lain tertentu dapat menimbulkan reaksi anomali, semisal dengan: