Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

LKNU Latih 552 Tenaga Penjangkau Atasi HIV

Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) bekerjasama dengan Global Fund, Genewa, Swiss, menyelenggarakan

Penulis: Y Gustaman
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in LKNU Latih 552 Tenaga Penjangkau Atasi HIV
AFP/SONNY TUMBELAKA
Seorang wanita mempertunjukan balon dari kondom dan pamflet selama kampanye Hari AIDS Dunia di Jimbaran pada pulau Bali, Sabtu (1/12/2012). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun ini bertemakan untuk World Aids Day 2012 adalah Getting to Zero: Nol infeksi HIV baru. Nol kematian akibat AIDS-penyakit yang terkait. Nol diskriminasi. (AFP PHOTO / SONNY TUMBELAKA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) bekerjasama dengan Global Fund, Genewa, Swiss, menyelenggarakan pelatihan terhadap tenaga penjangkau untuk mengatasi penyebaran HIV/AIDS di Indonesia.

Sekretaris LKNU Anggia Ermarini mengatakan, peserta nantinya akan diterjunkan guna promosikan perubahan perilaku dan merujuk populasi kunci di kelompok masyarakat beresiko tinggi HIV/Aids. Pelatihan dilakukan hingga lima hari ke depan.

"Total tenaga penjangkau yang dilatih ada 552 orang. Mereka akan disebar di 21 provinsi. Untuk pelatihan di Surabaya, mereka yang berasal dari Indonesia kawasan timur, dengan total peserta 70 orang," ungkap Anggi dalam rilis yang diterima Tribun di Jakarta, Rabu (1/5/2013).

Anggi menjelaskan, kelompok masyarakat beresiko tinggi yang menjadi target dari tenaga penjangkau meliputi Wanita Penjaja Seks (WPS), Waria, Lelaki yang melakukan hubungan Seksual dengan Lelaki lain (LSL), High Risk Man (HRM), dan Pengguna Narkoba Suntik (IDU).

Pelatihan tenaga penjangkau ini memiliki tujuan umum meningkatkan keterampilan peserta dalam menjalankan program pencegahan penularan Infeksi Menular Seks (IMS) dan HIV melalui hubungan seksual dan penggunaan napza suntik, efektifitas peran penjangkau lapangan dalam program PMTS (Pencegahan Melalui Transmisi Seksual) dan pengurangan dampak buruk pada narkoba suntik sesuai dengan kurikulum dan modul yang telah ditetapkan.

"Pelatihan ini juga bertujuan khusus, antara lain meningkatkan pengetahuan peserta pelatihan soal permasalahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia, dan meningkatkan kemampuan komunikasi dalam melakukan perubahan perilaku," jelas Anggi.

Digelarnya pelatihan tenaga penjangkau untuk membantu mengatasi permasalahan HIV/AIDS, masih kata Anggi, merupakan bukti kepedulian Nahdlatul Ulama terhadap isu-isu kesehatan yang memiliki dampak sosial di masyarakat.

Berita Rekomendasi

"Alhamdulillah, kerjasama antara LKNU dengan Global Fund ini sudah masuk tahun ketiga, dan Insya Allah akan terus berlanjut di waktu mendatang," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas