Pilih Angkringan Bersih, Kalau Sembarangan, Anda Potensial Hepatitis
Kebiasaan makan di angkringan memang asyik karena enak dan murah meriah. Tapi pilih yang bersih, kalau tidak, hepatitis mengancam!
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Berbincang dengan sahabat, teman ataupun pacar sambil menikmati kesederhanaan menu angkringan memang sungguh istimewa.
Ditambah lagi suasana Yogya yang begitu klasik dan nyaman membuat setiap orang selalu ingin kembali lagi.
Meski demikian bagi para penyuka angkringan tetap harus berhati-hati. Sebab, penyakit Hepatitis A menghantui penikmat angkringan jika makanan dan minuman yang disajikan tidak higienis dan sehat.
Bupati Sleman Sri Purnomo saat ditemui di sela festival Menu Angkringan di Taman Kuliner Condongcatur, Depok, Sleman mengatakan, kebanyakan yang nongkrong di angkringan adalah mahasiswa dan hingga pertengahan Mei 2013 sudah ada sekitar 142 yang menderita Hepatitis A.
"Mayoritas penderitanya Hepatitis A, gemar nongkrong dan makan makanan di angkringan," terangnya, Sabtu (11/5/2013) malam.
Sri Purnomo mengungkapkan, guna mengatasi merebaknya penderita Hepatitis A di wilayahnya, pihaknya lewat Dinas Kesehatan melakukan penyuluhan dan edukasi kepada pedagang kuliner angkringan yang ada di Kabupaten Sleman.
"Dengan penyuluhan diharapkan para pedagang bisa sadar akan kehigienisan makanan sehingga masyarakat dan mahasiswa yang menyukai kuliner angkringan bisa tetap sehat," katanya.
Ia menjelaskan edukasi yang diberikan kepada para pedagang angkringan itu antara lain tentang pentingnya pemberian kaporit untuk klorinasi air bersih yang digunakan. Lalu pemeriksaan spesimen makanan, alat makan yang higienis, alat masak yang bersih dan menjaga air untuk memasak agar selalu bersih.
"Air untuk mencuci pun harus higienis dan bersih," ungkapnya.
Selain memberikan edukasi dan pendampingan kepada para penjual angkringan, pihaknya juga melakukan sweeping penderita Hepatitis A. Hasilnya memang kebanyakan penderita adalah mahasiswa.
"Angkringan juga sudah menjadi salah satu karakter budaya masyarakat di Yogya, jadi banyak yang menggemari. Harganya memang murah, tetapi pedagang tetap harus memberikan jaminan bahwa makanan yang disajikan kepada konsumen itu sehat," kata Sri Purnomo.
Di tempat yang sama Camat Depok Sleman Krido Suprayitno mengatakan, festival kuliner angkringan diadakan sebagai perangsang bagi penjual angkringan untuk lebih meningkatkan higienitas makanan dan minuman, sehingga kesehatan konsumen terjamin.
"Lomba kali ini juga agar penjual angkringan bisa kreatif untuk menarik konsumen," pungkasnya.
(Wijaya Kusuma/ Farid Assifa)