Terbiasa Jajan Bisa Mengurangi Kecukupan Gizi Anak
Jajan yang tidak sehat juga akan membuat kecukupan gizi anak sekolah menjadi kurang
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Lilis Setyaningsih
TRIBUNNEWS.COM - Dalam proses tumbuh kembangnya, anak membutuhkan asupan nutrisi yang sehat dan cukup. Jika di rumah orangtua bisa memantau asupan nutrisi. Tidak demikian halnya di sekolah. Padahal waktu di sekolah juga tidak sebentar.
Menurut dokter spesialis anak Rachmat Sentika, anak SD yang membawa bekal ke sekolah hanya sekitar 12 persen saja. Dari penelitian di 12 propinsi, 68 persen anak sekolah biasa jajan.
"Selain masalah keamanan pangan, jajan yang tidak sehat juga akan membuat kecukupan gizi anak sekolah menjadi kurang," kata dokter Rachmat yang menjadi salah satu pembicara dalam seminar guru "Sehatnya Duniaku: Pangan Jajanan Anak Sekolah yang Aman, Bermutu, dan Bergizi" yang diadakan di Gedung Cawang Kencana, Jakarta Timur, belum lama ini.
Rachmat sangat menyambut baik Gerakan Nasional Menuju Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang aman, bermutu, dan bergizi. Karena dari sekolah dasarlah anak-anak mulai dididik.
Menurut Deputi BPOM Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya Roy Sparingga, program PJAS dimulai sejak Januari 2012 dan dipimpin Wakil Presiden Boediono untuk memastikan anak-anak SD mengonsumsi jajanan sehat. Agar gerakan itu berhasil, diperlukan kerjasama komunitas sekolah yang terdiri dari kepala sekolah, guru, tim keamanan pangan sekolah, orangtua, murid, pengelola kantin atau penjaja makanan di sekolah.
Caranya dengan mengadakan pembekalan atau seminar untuk para guru dan kepala sekolah. Dalam seminar ini para guru diingatkan kembali tentang pentingnya mengawasi jajanan di sekolah. Perlu tindakan kepada para penjaja makanan di luar sekolah yang tidak memperhatikan kebersihan dan kesehatan makanan. Misalnya dengan pembinaan. Jika penjaja itu tetap membandel bisa saja dilarang berjualan di sekitar sekolah.
"Pembinaan untuk pedagang di luar sekolah memang sulit. Untuk itu harus dilakukan komunikasi dengan mereka. Jika tetap ingin berjualan harus menjual jajanan sehat," kata Roy.
Sementara di rumah, orangtua juga harus tetap memberikan contoh dan mengawasi makanan yang dikonsumsi anak-anak. Sejak dini anak harus diajarkan memilih jajanan yang sehat dan aman. Sarapan sebelum berangkat ke sekolah harus jadi kebiasaan yang harus dilakukan. Agar anak tidak kelaparan di sekolah sehingga masih bisa memilih jajajan yang sehat dan aman.